Selasa, 23 September 2008

Mudik 2008

Pemudik Mulai Eksodus

*** Hindari Tuslah, Pilih Mudik Awal
 
SUKRA–Memasuki H-10 menjelang Hari Raya Idul Fitri, pemudik mulai tampak melintas di jalur pantura Indramayu. Meski jumlahnya belum terlalu padat, namun suasana arus mudik sudah sangat terasa. Pantauan Radar, Senin (22/9) di pintu masuk Kabupaten Indramayu tepatnya di jembatan Sewo, Kecamatan Sukra, kendaraan pribadi baik roda dua (R2) maupun roda empat (R4) yang memakai plat nomor luar kota sudah terlihat memasuki jalur pantura. Angkutan umum yang datang dari arah Jakarta juga mulai terlihat dipadati penumpang.
 
Selain pemudik yang menggunakan berbagai jenis angkum, baik bus antar kota antar provinsi (AKAP) atau kendaraan carteran, tampak juga rombongan mudik gratis yang difasilitasi perusahaan besar tempat bekerja pemudik. Di Sub Terminal Patrol, terlihat mulai ramai dengan kedatangan para pemudik yang kebanyakan dari Jakarta dan kota-kota di sekitarnya. Mereka rata-rata memilih mudik lebih awal, sebab takut macet di jalan. Alasan mempercepat kepulangan, juga untuk menghindari lonjakan penumpang serta kenaikan tarif angkutan (tuslah) saat mendekati Lebaran.

“Kalau dekat-dekat Lebaran belum tentu bisa pulang. Ongkosnya bisa naik berlipat-lipat,” ujar Andi (26), urban asal Desa/Kecamatan Anjatan yang baru pulang dari Jakarta. Dia mengaku, di Jakarta bekerja sebagai kuli bangunan. Lantaran pekerjaannya tidak mengikat, Andi bersama beberapa kawannya memilih balik ke kampung halamannya untuk bisa pulang berlebaran bersama keluarganya.
 
Diprediksikan pada lebaran tahun ini transportasi untuk mudik masih didominasi kendaraan R2. Kenaikan jumlah pemakai kendaraan R2 diperkirakan mencapai dua kali lipat dibandingkan Lebaran sebelumnya. “Sekarang saja sudah kelihatan pemudik yang pakai motor. Kalau menjelang Lebaran, jalur pantura bakal kebanjiran motor,” ujar Budi Rahman (30), anggota Pemuda Pancasila (PP) yang bersiaga di Pos Mudik Lebaran.
 
Sementara itu, momen arus mudik, ternyata juga dimanfaatkan oleh para pemilik warung remang-remang (warem) yang berada di lokalisasi sepanjang jalur pantura Indramayu.
 
Sejak berlakunya larangan untuk tidak melakukan kegiatan hiburan sepanjang bulan Ramadan, sebagian pemilik tempat hiburan langsung banting setir dengan membuka warung dadakan di tepi jalan sekitar lokalisasi. Mereka berharap, bisa meraup untung dari para pemudik yang mampir ke warungnya.
 
Meski demikian, aneka jualan tidak jauh berbeda dengan warung-warung biasa. Rata-rata minuman dan makanan ringan siap saji. “Masa jualan miras. Gak berani mas,” ungkap Yani (31) salah seorang pemilik warung di tepi jalan raya Legok, Desa Sukahaji, Kecamatan Patrol. Usaha untuk menyambung hidup juga dilakoni oleh para Germo yang ada di lokalisasi Kedondong Desa Patrol. Usaha dagang yang sekarang dilakoni hanya untuk sementara waktu sampai tempat hiburan mereka bisa beroperasi kembali. “Kalau dagangan gak laku, bisa dijual nanti kalau tempatnya dibuka lagi,” kata Daim (40) pedagang setempat.

"Radar Indramayu - Kholil Ibrahim (kho)"

Razia Makanan


Ditemukan Barang Kedaluwarsa

*** Polres Razia Swalayan-Toko
 
INDRAMAYU–Polres Indramayu berhasil menemukan sejumlah barang kedaluwarsa, saat menggelar razia makanan dan minuman (mamin) ke sejumlah swalayan serta mini market yang terletak di kawaan Indramayu kota dan Jatibarang, Senin (22/9). Razia terhadap makanan serta kebutuhan pokok menjelang lebaran tersebut dilakukan sebagai pengawasan demi kenyamanan masyarakat dalam mengonsumsi kebutuhan khususnya menjelang Lebaran.
 
Selain itu juga mengawasi adanya kemungkinan makanan yang kedaluwarsa serta memperhatikan komposisi dari barang tersebut sesuai atau tidak dengan kemasannya. Sekitar 30 anggota satuan Reserse Narkoba dan Dalmas berhasil menemukan beberapa produk kedaluwarsa yang masih dipajang, serta beberapa produk lainnya yang tidak mencantumkan tanggal kedaluawarsa dan izin produksi. Razia diawali dari Toserba Yogya Indramayu, kemudian dilanjutkan ke Toserba Surya, l Toserba Jatibarang dan Toko Sinar Jaya Jatibarang.
 
Kapolres Indramayu AKBP Drs Syamsudin Djanieb melalui Kasat Narkoba AKP Ansari Puad SH, didampingi KBO Narkoba Iptu Iin Sukaeti mengatakan, razia tersebut untuk memberikan kenyamanan bagi konsumen. “Kami ingin memantau sejauhmana para pelaku usaha memberikan kenyamanan bagi konsumen, serta barang-barang yang disediakan benar-benar dalam kondisi aman untuk dikonsumsi. Jangan sampai ada barang yang sudah kedaluwarsa masih diperjual belikan,” tutur Ansari Puad.
 
Ia menambahkan, saat razia ditemukan sejumlah produk kedaluwarsa. Barang tersebut langsung disita, namun pihaknya hanya memberikan pengarahan kepada pengelola agar hal tersebut tidak sampai terulang kembali.
 
Sementara itu, salah satu konsumen yang sedang berbelanja, Mutiah mengatakan, maraknya razia yang dilakukan dari berbagai pihak baik Disperindag maupun pihak kepolisian sangatlah berdampak positif. Dirinya menyambut baik, sebab dengan demikian masyarakat akan merasa aman dalam berbelanja kebutuhan pokok terlebih menjelang Lebaran.
 
“Saya berharap pengawasan seperti ini perlu terus dilakukan. Sehingga masyarakat merasa nyaman dan aman berbelanja, serta tidak takut lagi dengan adanya barang kedaluwarsa yang marak terjadi di beberapa kota lain,” tutur Mutiah.

"Radar Indramayu - Syarif Awi (alw)"

Santai Ramadhan 2008

Ngabuburit Sambil Memandang Hamparan Laut

*** Pantai Balongan, Lokasi Favorit Menunggu Waktu Berbuka Tiba
 
Salah satu lokasi paling favorit bagi masyarakat untuk menunggu waktu berbuka puasa adalah Pantai Balongan. Kawasan tersebut memang selalu ramai saat Ramadan tiba. Ratusan orang berkumpul sambil bercengkerama di pinggiran pantai, merasakan semilir angin yang berhembus dari tengah laut. Wah asyiknya.
 
LAPORAN: 
SYARIF ALWI 
DARI BALONGAN


HAMPIRsetiap hari, masyarakat sekitar dari berbagai tempat mengunjungi lokasi Pantai Balongan. Sambil menunggu berbuka puasa atau biasa disebut ngabuburit, maayarakat bisa memandang hamparan luas lautan. Tidak sedikit dari mereka yang berenang di pinggiran pantai.

Seperti halnya Indah (19) bersama ketiga temannya. Warga Sindang itu mengaku hampir setiap hari datang ke Pantai Balongan sekitar pukul 16.30 dan pulang pukul 17.30 menjelang buka puasa tiba. Dirinya merasa santai dan nyaman ngabuburit di tepian pantai ketimbang jalan-jalan tidak karuan.

“Hampir setiap bulan puasa saya ngabuburit di Pantai Balongan, apalagi saat ini pantai Balongan sudah terawat dan nyaman untuk dikunjungi. Sehingga kita bisa duduk-duduk santai dengan area yang disediakan sambil memandang indahnya hamparan luasnya lautan serta gemuruh ombak,” ujar Indah, Senin (22/9).
 
Pantai Balongan memang menjadi salah satu tempat tujuan wisata baru di Indramayu. Lokasi tersebut tidak pernah sepi dari kunjungan warga, baik lokal maupun masayarakat luar daerah ketika liburan datang. Jika pemkab memberikan perhatian lebih dalam bentuk penataan, Pantai Balongan tentu akan jadi kebanggaan Wong Demayu.

"Radar Indramayu - Syarif Alwi (alw)"

Seputar Caleg 2009

Berkas Ditolak, Caleg Bingung

INDRAMAYU–Banyaknya berkas calon legislatif (caleg) yang dikembalikan oleh KPUD, menuai protes dari sejumlah. Salah satu diantaranya adalah caleg PPP, Gufroni. Dirinya merasa kecewa atas tindakan KPUD yang dianggap semena-mena mengembalikan berkas miliknya, termasuk caleg lain. Menurut Roni, berkas yang dikembalikan yaitu kesehatan. Alasannya lantaran berkas kesehatan tersebut dikeluarkan oleh RS Bhayangkara, bukan dari RSUD Indramayu. “Saya tidak habis pikir, kenapa surat keterangan kesehatan dari Rumah Sakit Bhayangkara ditolak. Padahalkan sama-sama rumah sakit pemerintah. Apalagi itu kepunyaan Polri, dan pelayanan satu paket standar sama, yakni Rp433 ribu,” geram Gufroni, Senin (22/9) di kantornya.
 
Mantan anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan ini menegaskan, berkas keterangan sehat yang dikembalikan oleh KPUD tersebut jumlahnya mencapai puluhan. Sehingga membuat tanda tanya besar dan gusar para caleg yang sudah mempersiapkan untuk melangkah dalam bersosialisasi. Kekecewaan tersebut lantaran pihak KPUD belum memberikan kejelasan yang pasti kepada para caleg yang berkas keterangan kesehatannya dikembalikan.
 
“Seharusnya KPUD membuat keterangan yang jelas alasannya mengapa surat keterangan kesehatan dari RS Bhayangkara ditolak. Jangan langsung mengembalikan berkas tersebut begitu saja ke partai,” sesalnya.

"Radar Indramayu - Syarif Alwi (alw)"

Berita Daerah

APBD 2008 Diusulkan Naik 16,6 Persen

INDRAMAYU–Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Indramayu saat ini tengah membahas Rancangan Peraturan Daerah Tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Indramayu Tahun Anggaran 2008. Dalam perubahan APBD 2008 diusulkan naik dari Rp1.079.920.920.069,50 menjadi Rp1.146.496.274.771,00, atau naik sebesar Rp66.575.354.701,50 (6,16%).
 
Ketua Panitia Anggaran DPRD Indramayu, HM Hasyim Junaedi SAg MBA menjelaskan, ada sejumlah hal yang melatarbelakangi perubahan APBD 2008 sebagaimana telah disampaikan Bupati H Irianto MS Syafiuddin.
 
Diantaranya adanya pemberian tunjangan dana kependidikan bagi para guru yang berlaku surut mulai Januari 2007, dengan kebutuhan anggaran kurang lebih sebesar Rp19 miliar. Kemudian adanya kenaikkan tunjangan beras PNS yang berlaku surut mulai Januari 2007 dan membutuhkan anggaran kurang lebih Rp2,7 miliar.
 
Selanjutnya untuk pembayaran rekrutmen CPNS tahun 2008 yang dibayar gaji dan tunjangannya pada Agustus 2008, pembayaran iuran asuransi kesehatan PNS dan CPNS kurang lebih Rp6 miliar.
 
Selain itu juga adanya bantuan dari pemerintah pusat berupa bantuan untuk kegiatan penanganan pasca bencana alam dan program pemberdayaan masyarakat yang membutuhkan pendampingan dari sumber dana APBD.
 
“Dengan berbagai alasan tersebut, panitia anggaran DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah telah melakukan pembahasan dan pengkajian secara bersama. Sehingga perangkaan yang akan disajikan dalam nota pendapat panitia anggaran adalah merupakan kesepakatan dan keputusan bersama,” tandas Hasyim, Senin (22/9).

"Radar Indramayu - Utoyo Prie Achdi (oet)"

Kriminal

Empat Pejudi Diringkus

JUNTINYUAT-Unit Reskrim Polsek Juntinyuat berhasil meringkus empat orang tersangka pelaku perjudian di Desa Juntiweden, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu. Polisi juga mengamankan barang bukti (BB) berupa kartu remi berikut uang recehan ratusan ribu rupiah yang digunakan para tersangka pelaku. Empat tersangka yakni Ra (27), Ma (28), Ro (23), dan Sa alias Bende (28), dijebloskan ke sel tahanan mapolsek setempat, sambil menunggu proses lebih lanjut.
 
Terbongkarnya kasus perjudian di Desa Juntiweden yang selama ini dianggap meresahkan, berawal dari adanya informasi masyarakat setempat. Kapolsek Juntinyuat AKP H Susamto bersama Unit Reskrim melakukan pengintaian di lokasi yang kerap dijadikan ajang judi bagi masyarakat setempat. Ketika petugas melakukan penggrebekan di tempat kejadian perkara (TKP), belasan tersangka pelaku berusaha kabur meyelamatkan diri.
 
Namun berkat kesigapan petugas, empat pelaku berhasil ditangkap di lokasi. ”Apapun bentuknya, judi merupakan penyakit masyarakat yang harus diberantas,” tutur AKP Susamto.
"Radar Indramayu - Adun Sastra (dun)"

Senin, 22 September 2008

Sindikat Kejahatan

Sindikat Pencuri Mobil Sudah Lama Tinggalkan Indramayu

INDRAMAYU-Kepolisian Resort Indramayu terus melacak sindikat pembuatan surat-surat kendaraan palsu, menyusul terbongkarnnya 15 orang sindikat pencuri mobil asal Indramayu oleh jajaran Polda Metro Jaya pada Kamis (18/9) lalu. Namun sejauh ini jajaran Polres Indramayu belum menerima tembusan ada penangkapan belasan sindikat pencuri mobil tersebut.
 
Kapolres Indramayu AKBP Drs Syamsudin Djanieb SH melalui Kasat Reskrim AKP Andry Kurniawan dan Kaur Bin Ops Iptu Alka mengungkapkan, saat ini pihaknya belum menerima laporan adanya penangkapan sindikat pencuri mobil asal Indramayu oleh Polda Metro Jaya. Pihaknya segera melakukan koordinasi dengan Polda Metro Jaya terkait penangkapan sidikat pencuri mobil. Hanya, kata Iptu Alka, para tersangka pelaku pencuri mobil itu memang benar asal Kabupaten Indramayu, tapi mereka sudah puluhan tahun merantau ke Jakarta, dan mereka mungkin sudah menjadi penduduk asli Jakarta. Pihaknya juga memang pernah mendengar bahwa tersangka pelaku pembuatan surat-surat kendaraan palsu itu berinisial Yan (35), warga Desa Panyindangan, Kecamatan Sindang. “Namun, tersangka Yan sudah lama meninggalkan kampung halamanya,” tutur Iptu Alka Nurani kepada Radar, kemarin (21/9).
 
Iptu Alka Nurani mengatakan, para sindikat pencuri mobil itu memang asal Indramayu, tapi sudah puluhan tahun mereka tinggal di Jakarta. Akan tetapi, pihaknya tetap akan melakukan penyeledikian terkait penjualan mobil yang dilakukan sindikat ke wilayah hukum Polres Indramayu. Sejauh ini Polres Indramayu belum pernah menemukan adanya surat-surat kendaraan palsu di lapangan. “Yang jelas, kita akan memperketat dalam proses pembuatan surat-surat kendaraan, baik yang balik nama maupun yang pembuatan surat-surat kendaraan baru. Oleh kareannya, ia meminta kepada petugas di kantor Samsat Indramayu untuk memperketat pembuatan surat-surat kendaraan,” tegas Djanieb ketika dihubungi lewat telepon genggamnya, kemarin malam.
 
Djanieb menegaskan, pihaknya menjamin untuk wilayah Indramayu menjamin aman dari surat-surat palsu kendaraan. Hal itu menuntut kehati-hatian petugas dalam pembuatan surat-surat kendaraan. “Kami menjamin di Indramayu tidak ada surat-surat kendaraan palsu,” ungkap Djanieb.
 
Sementara menurut sumber Radar di lapangan, memang benar diakui warga Desa Panyindangan, ada dua warganya yang ikut serta dalam pembuatan surat kendaraan palsu berinisial Yan dan Har. Kedua tersangka pelaku pembuatan surat kendaraan palsu, kata sumber, tersangka Har sudah meninggal beberapa tahun lalu akibat didor petugas, karena melawan saat ditangkap. “Sedangkan tersangka Yan itu sudah lama meninggalkan desa setempat,” ujar sumber tersebut.

"Radar Indramayu - Adun Sastra (dun)"

Miras Maut bag 13

Keluarga Korban Membantah, Diagnosa RS Terbukti Keracunan

*** Sulitnya Mengungkap Penyebab Kematian Vodka Blending

Kematian Mohammad Azis Muslim (18), pemuda asal Blok Seketeng, Desa Patrol Lor, Kecamatan Patrol, Kamis (18/9) masih menuai misteri. Pihak keluarga menyatakan korban meninggal dunia lantaran sakit tipus. Sementara informasi yang beredar, Azis meregang nyawa diduga akibat menenggak miras beracun, yang juga menewaskan puluhan korban lain.

LAPORAN:
KHOLIL IBRAHIM
DARI PATROL


KABARkematian anak ke-6 dari 8 bersaudara pasangan suami istri Ali (alm) dan Tarsi (alm), membuat sibuk pihak berwenang. Isu yang berhembus, Azis menjadi salah satu korban yang tewas setelah menggelar pesta miras malam sebelumnya. Polisi spontan mendatangi rumah duka untuk menguak kronologis dan penyebab kematian korban. Pihak keluarga dimintai keterangan.
 
Hasilnya negatif. Azis diklaim meninggal lantaran sakit keras yang dideritanya sejak seminggu lalu. Nyawanya tidak tertolong, meskipun sempat dilarikan ke RSU Pantura MA Sentot.
 
Keterangan yang sama, juga disampaikan pihak keluarga korban kepada koran ini saat bertandang di kediaman Azis yang terletak di tepi jalur pantura Patrol, Jumat (19/9). Bahkan, salah satu kakaknya, tidak terima jika adiknya diisukan meninggal akibat minuman keras. “Sakit tipus mas, sudah hampir seminggu,” ungkap Daerih (38) bibi korban.

Diceritakannya, sebelum wafat, kondisi kemenakannya mendadak kritis. Tubuhnya kejang-kejang kemudian tidak sadarkan diri. Azis kemudian dilarikan ke RSU Pantura yang letaknya hanya 300 meter di sebelah barat. Sayangnya, baru baru satu jam di tangani tim medis, nyawa Azis melayang. Jenazah korban langsung dibawa pulang dan dikebumikan di TPU Blok Benda desa setempat. “Maunya dibawa ke RS dari dulu, tapi kami gak punya uang,” ujarnya lirih. Kemenakannya yang satu ini tergolong pendiam. Selama sakit, Azis tidak bercerita apa-apa. Sehari-harinya, pemuda lulusan SD itu mencari uang sendiri menjadi pengamen. Sejak kecil, Azis sudah belajar mandiri. Apalagi kedua orang tuanya sudah meninggal dunia sejak dia berumur 13 tahun. “Kalau keluar malam, jam 10 sudah pulang. Pokoknya idep (pendiam) gak pernah macam-macam,” ucapnya meyakinkan.

Apakah Azis sering mabuk-mabukan? “Gak pernah lah. Tapi ya gak tahu kalau di luar mah,” jawab Daerih lantas menganulir perkataannya. Lantaran profesinya sebagai pengamen, beberapa sumber menginformasikan, Azis kerap terlibat pergaulan bebas dan dikenal sebagai peminum berat. “Ada yang melihat, malam sebelum sakit Azis ikut pesta miras dengan kawan-kawannya,” ungkap salah satu sumber yang enggan namanya dikorankan. 

Lalu bagaimana hasil diagnosa petugas medis di RSU Pantura Patrol? “Korban diduga intoksikasi (keracunan),” ungkap dr Dedi Suyanto yang menangani Azis. Apakah, keracunan alkohol atau bukan, pihaknya tidak dapat memberikan kepastian. “Itu perlu dilakukan uji laboratorium,” lanjutnya. 

Saat datang ke ruang IGD pukul 9.15, jelas Dedi, kondisi pasien benar-benar kritis. Azis dalam keadaan tak sadarkan diri. Menurut keterangan pihak keluarga yang mengantarnya, sejak semalam pasien mengalami muntah-muntah dan sering kejang-kejang. “Karena banyak mengeluarkan muntah, pasien mengalami dehidrasi (kekurangan cairan). Efeknya bisa kejang-kejang,” terangnya. 

Sejak diberi tindakan, sebagian fungsi organnya tidak berfungsi. Lantaran kondisinya benar-benar gawat, sejam kemudian kondisi Azis kembali drop dan tidak lama kemudian meninggal dunia. Lebih jauh Dedi mengatakan, pasien dengan gejala semacam itu bisa karena berbagai sebab. Meskipun penyakitnya beda, terkadang penampakannya bisa sama. “Tapi yang jelas bukan tipus,” ujarnya.

“Radar Indramayu – Kholil Ibrahim (kho)”


Miras Maut bag 12

Warga Dicekam Ketakutan

*** Sebar Miras Beracun, Diduga Ada Skenario Pembunuhan Masal

LOSARANG–Korban wabah miras beracun sudah merenggut 20 nyawa. Namun, belum ada tanda-tanda malapetaka itu akan berakhir. Warga dicekam ketakutan, lantaran hingga saat ini peredaran miras masih gampang diperoleh. Sejumlah komponen massa mendesak, agar polisi dan instansi terkait terus melakukan razia pemberantasan miras, serta segera mengungkap siapa dan ada apa dibalik aksi tersebut.
 
Ketua Dewan Penasihat Keluarga Mahasiswa Sewo Center Indramayu (KMSCI), Rofiq Buldoni, mencurigai beredarnya miras beracun di Indramayu bukanlah faktor ketidaksengajaan. Disinyalir, ada pihak-pihak tertentu yang sengaja menebar petaka dengan meracuni miras jenis Vodka yang sejatinya menjadi minuman favorit para pemabuk. Tidak secara kebetulan pula, wabah miras maut ini terjadi bertepatan di bulan suci Ramadan. “Seperti ada skenario pembunuhan masal di balik peristiwa ini,” ungkapnya kepada Radar, Minggu (21/9) di kediamannya.
 
Semula dia meyakini, meninggalnya para korban diduga akibat minuman memabukkan itu dicampur bahan-bahan lain yang membahayakan secara disengaja oleh peminumnya. Namun, belakangan diketahui miras jenis Vodka itu sudah tercampur racun saat diproduksi. “Memang masih perlu pembuktian. Tapi terbersit pemikiran, kalau miras itu sengaja diberi racun dengan tujuan membunuh para peminumnya,” tandas tokoh muda yang dikenal kritis ini.
 
Lalu siapa yang tega berbuat seperti itu? Rofiq dengan tegas tidak berani menduga-duga. “Itu tugas polisi dan semua pihak terkait untuk mengungkap motif di balik kejadian ini,” pungkasnya.
 
Seperti diketahui, hingga saat ini sudah 20 korban tewas sia-sia akibat menenggak miras beracun. Korban terakhir adalah Kasdila (25) warga Desa Limpas Blok Bulu RT 01 RW 01 Kecamatan Patrol. Kasdila meninggal dunia Sabtu lalu (20/9), saat ditolong petugas medis RSU Pantura MA Sentot Patrol.
 
Menurut informasi dari warga setempat, sebelum menjemput ajal, pria pengangguran ini diketahui menggelar pesta miras semalam suntuk pada Kamis malam (18/9) bersama teman-temannya. Jenis miras yang ditenggak yakni Vodka blending dicampur minuman suplemen. Selain menimpa generasi muda, wabah miras beracun ini juga mendera pria berusia lanjut. Kadirah (60) dan T Siregar (60) warga Desa Karanganyar Blok III RT 02 RW 06 Kecamatan Kandanghaur, menjadi korban selanjutnya yang tewas Kamis lalu (18/9). Meninggalnya dua kakek itu, membuktikan konsumen miras cukup beragam. 

Dimungkinkan, jumlah korban terus bertambah selagi peredaran miras beracun merek Vodka masih didapat dengan mudah. Apalagi, polisi masih belum berhasil mengungkap dimana tempat miras penebar maut ini diproduksi.
"Radar Indramayu - Kholil Ibrahim (kho)"

Sembako


Harga Daging Mulai Merangkak Naik

INDRAMAYU–Sepuluh hari menjelang Hari Raya Idul Fitri, harga daging sapi, kambing dan ayam mengalami lonjakan cukup besar. Lonjakan tersebut diikuti beberapa kebutuhan bahan pokok lainnya, seperti minyak sayur dan bumbu dapur. Pantauan koran ini di beberapa pasar tradisional di Indramayu, harga kebutuhan daging mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir. Di Pasar Induk Indramayu misalnya, daging sapi dijual Rp58 ribu/Kg, atau naik Rp4 ribu. Sedangkan kambing Rp52 ribu/Kg dari sebelumnya Rp48 ribu. Sementara daging ayam mencapai Rp24 ribu per ekor. Kenaikan tersebut dipicu semakin meningkatnya daya beli masyarakat menjelang akhir bulan Ramadan. Diperkirakan, pada H-2 harga tersebut kembali akan mengalami lonjakan.

Penjual daging sapi dan kambing, Faray, menuturkan, kenaikan tersebut dianggap wajar karena selalu terjadi setiap tahun. Sebab, daging yang didapat terbatas, sementara daya beli semakin meningkat. “Faktor kenaikan ditentukan oleh daya beli masyarakat. Stok daging saat ini masih mencukupi hingga menjelang lebaran, walaupun dibatasi jumlah pengambilannya bagi penjual,” ujar Faray, Minggu (21/9).
 
Sementara itu penjual daging ayam, Diah menambahkan, kenaikan harga saat ini mencapai Rp5.000 sampai Rp6.000 per ekornya. Diah mengaku, omset yang didapat saat Ramadan kali ini menurun hingga 30 persen. Namun secara keseluruhan penjualan ayam relatif stabil.
 
“Akibat kenaikan harga saat ini, tentunya pembeli banyak yang mengeluh. Tapi apa mau dikat, sudah dari harga pasarannya naik. Harga yang saat ini Rp24 ribu per ekor, mendekati Lebaran diyakini akan naik kembali,” keluhnya.

"Radar Indramayu - Syarif Alwi (alw)"

Operasi Pasar

Warga Berebut Migor Bersubsidi

SUKAGUMIWANG - Pendistribusian minyak goreng bersubsidi putaran kedua tahun 2008 di Kabupaten Indramayu, disambut antusias warga demi melengkapi kebutuhan lebaran. Pantauan Radar di lokasi, operasi pasar yang digelar di halaman kantor Camat Sukagumiwang, Sabtu (20/9), warga berjubel sehingga membuat petugas pendistribusian kerepotan. Warga yang datang membawa sejumlah kupon yang dapat ditukar potongan harga sebesar Rp2.500 per liter.
 
Sedangkan harga operasi pasar minyak goreng bersubsidi sebesar Rp6.000 per liternya. Harga tersebut adalah harga pasar dikurangi subsidi. Rata-rata warga yang menukarkan kupon lebih dari satu “Kalau harganya memang benar murah kan lumayan. Apalagi sekarang mau lebaran,” kata Roni, salah seorang warga sambil nyelonong pergi.

Setelah migor yang diangkut distributor habis, ternyata masih banyak warga yang belum kebagian jatah. Kendaraan distribusi terpaksa kembali mengambil jatah migor bagi warga lainnya.

"Radar Indramayu - Tardiarto (tar)"

Kriminal

Oknum LSM Peras 17 Kepsek

TUKDANA–Berdalih kepepet karena harus memenuhi kebutuhan Lebaran, Saefudin Juhri (49), warga Kaliwedi, Kabupaten Cirebon, memeras 17 kepala sekolah dasar (SD) di Kecamatan Tukdana, Sabtu (20/9). Akibatnya pelaku harus berurusan dengan pihak berwajib setelah para korbannya melaporkan tindakan yang diperbuatnya ke Mapolsek Bangodua.
 
Sejumlah korban menuturkan, aksi pemerasan yang dilakukan tersangka yang mengaku sebagai anggota LSM Indonesian Corruption Investigation (ICI) yang berkantor di Jakarta, di 17 sekolah tersebut kepada setiap kepsek meminta untuk dapat menunjukkan data dan bukti dari pelaksanaan operasional dana BOS, yakni SPJ dan bukti kuitansi maupun nota. Namun, ketika oknum yang mengaku sudah 4 tahun sebagai anggota LSM tersebut memeriksa berkas-berkas di SDN Sukamulya IV, tersangka mendapati salah satu nota atau kuitansi yang tidak dibubuhi tanggal. Hingga akhirnya tersangka mengeluarkan jurus jitunya untuk mengancam kepala sekolah yang akan dilaporkan kepada pihak berwajib sesuai dengan temuan bukti.
 
Karena merasa benar, maka kepsek tetap pada pendiriannya dan mempersilahkan untuk segera dilaporkan. Tapi tersangka rupanya enggan atau tidak sama sekali bermaksud melakukan pelaporan. Akhirnya kepsek memberikan sejumlah uang sebagai pengganti BBM bagi tersangka. Namun saat dibuka dirasa kurang, pelaku marah dan mengembalikan uang tersebut sambil merobek amplop. “Awalnya minta data BOS dan SPJ nya. Tapi lama-lama tambah tidak sopan dan memaksa saya memberikan uang Rp.200 ribu sebagai pengganti BBM dan makan. Kalau adat timur kan harus bersikap sopan santun dan bicara baik-baik sesuai dengan keperluan dan kepentingannya,” kata Kepala SDN Sukamulya IV, Wartono, di Mapolsek Tukdana yang langsung diamini korban lainnya.
 
Merasa dirugikan, para korban langsung melaporkannya ke mapolsek setempat. Setelah mendapat laporan, aparat langsung bergerak dan berhasil membekuk tersangka pelaku peemerasan sekitar pukul 10.00. Setelah digelandang, tersangka menjalani pemeriksaan di ruang Reskrim oleh petugas. Dihadapan petugas, tersangka mengaku hanya menjalankan tugas dan tidak pernah melakukan pemerasan. Tapi beberapa saat kemudian mengakui aksinya di Kecamatan Kedokanbunder saat tahun lalu.
 
Aksi pemerasan tersangka, menurut penuturan para korban, sudah dilakukan sejak awal Agustus lalu. Berdasarkan data yang dihimpun, tersangka sudah melakukan aksinya di Kecamatan Tukdana sebsar Rp2.255.000 yang telah diberikan kepada para korban.
 
Kapolres Indramayu AKBP Syamsudin Djanieb melalui Kapolsek Bangodua, Iptu M Simangunsong mengatakan, setiap individu pada saat menjelang lebaran pasti membutuhkan dana ekstra. Sehingga pada saat itu sangat rentan terjadi tindak pidana. “Pastinya para korban merasa resah dengan adanya oknum tersebut, sehingga kami mengimbau untuk lebih waspada dan hati-hati walaupun tersangkanya mengaku sebagai seorang anggota LSM, wartawan dan lainnya,” tegas Simangunsong.

"Radar Indramayu - Tardiarto (tar)"

Sosial Ramadhan 2008

DPD PAN Bagi-bagi Tajil

JATIBARANG- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Indramayu, bekerjasama dengan DPC PAN Kecamatan Jatibarang mengadakan bagi-bagi tajil gratis, bertempat di pertigaan lampu merah Jl. Letnan Joni Jatibarang. Sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, DPD PAN menyiapkan 500 paket tajil yang isinya antara lain kolak pisang, air mineral dan kurma. Berdasar pantauan Radar Minggu (21/9) pukul 17.00 para kader dan simpatisan PAN telah berkumpul dan membagikan tajil. Sasarannya adalah para pengemudi kendaraan bermotor atau masyarakat yang secara kebetulan melinats di jalan tersebut. Kegiatan tersebut didampingi langsung calon legislative untuk DPRD I Provinsi Jabar H Edi Kusnadi, serta calon legislative dari Dapil 3 untuk DPRD II Kabupaten Indramayu, Edi Sugianto.
 
Dalam keterangannya, Edi Sugianto mengatakan, pihaknya mendukung program Pemkab Indramayu yang saat ini tengah berjalan. Namun ke depan ia menginginkan ada reformasi dalam birokrasi sehingga tidak ada dominasi kelompok tertentu. Selain itu, lanjut Edi, ia juga akan gencar melakukan pengobatan dan pendidikan gratis agar bisa di akses oleh semua lapisan masyarakat.
 
“Melalui kegiatan ini kami juga sekaligus sosialisasi calon legislative agar semakin dikenal oleh masyarakat Jatibarang yang merupakan basis konstituen parta ini,” ungkapnya.
 
Usai bagi-bagi tajil acara dilanjutkan dengan buka puasa bersama di kediaman Ketua DPD PAN Kabupaten Indramayu, H Edi Kusnadi di Jatibarang. Buka puasa bersama diikuti oleh puluhan kader dan simpatisan partai berlambang matahari.


KKMD-BAZ Salurkan Bantuan

JUNTINYUAT-Kelompok Kerja Madrasah Diniyah (KKMD) dan Badan Amil Zakat (BAZ) Kecamatan Juntinyuat menyalurkan bantuan pada 33 orang kepala madrasah sekaligus mengadakan pembinaan terhadap mereka. Acara bertempat di aula Kecamatan Juntinyuat, dan dibuka Camat H Udi Suwarsudi, kemarin. Dalam sambutannya, Camat Udi mengatakan, sebagai masyarakat Indramayu sudah semestinya harus mematuhi pimpinan saat ini, yakni Bupati Irianto Syafiuddin (Yance). Sehingga semua peraturan daerah yang ada harus dijalankan sesuai yang tertulis.
 
Sementara itu Ketua KKMD sekaligus BAZ Kecamatan Juntinyuat, Iing Sholihin SAg dalam kesempatan yang sama mengatakan, madrasah mempunyai kurikulum tersendiri secara mandiri. Dengan demikian diharapkan pembelajaran yang diterapkan terhadap anak didik akan lebih baik. Terlebih ijazah Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) saat ini telah menjadi syarat untuk masuk SMP. “Tentu saja hal ini membutuhkan upaya kerjasama semua pihak antar masyarakat, terutama orangtua murid, agar indeks IPM Kecamatan Juntinyuat di bidang pendidikan akan meningkat lebih baik,” ungkapnya.

“Radar Indramayu – Fatimatuzzahra (zah)”


Sabtu, 20 September 2008

Jalur Mudik 2008

Jalur Indramayu - Cirebon Rawan Kecelakaan

INDRAMAYU–Salah satu ruas jalan yang dilalui pemudik dan sangat rawan kecelakaan adalah jalan raya Indramayu – Cirebon. Pasalnya di ruas ini tengah dilakukan perbaikan jalan dengan cara peninggian menggunakan beton, yaitu di jalan raya Krangkeng. Pantauan Radar di lapangan, dengan kondisi yang ada saat ini sepertinya mustahil pembangunan jalan tersebut bisa selesai pada saat arus mudik. Kondisi jalan yang sebagian tinggi dan sebagian rendah juga sangat rentan kecelakaan. Apalagi di jalur itu juga tidak ada penerangan jalan dan sangat minim rambu lalu lintas.
 
Kapolres Indramayu AKBP Syamsudin Djanieb melalui Kapolsek Krangkeng AKP Ali Mashudi mengatakan, kondisi pembangunan jalan di Krangkeng yang belum selesai memang cukup membahayakan pengguna jalan. Sebab dengan kondisi jalan dimana separuh sudah ditinggikan dan separuhnya belum, bisa membahayakan pengguna jalan terutama pemudik yang belum hapal jalan tersebut.
 
Ia berharap kepada kontraktor pelaksana, yaitu PT Hutama Karya (HK) agar betul-betul memperhatikan masalah itu, terutama menjelang arus mudik. “Kami berharap kepada kontraktor agar bisa menyelesaikan pembangunan jalan tepat waktu. Sebab kalau pembangunan jalan ini tidak selesai, maka sangat rawan untuk terjadinya kemacetan dan rawan kecelakaan,” tandas Ali.
 
Sementara Koordinator Pelaksana PT Hutama Karya (HK) Divisi Jalan dan Jembatan, Wachyu Hartiawan menjelaskan, untuk menghadapi lebaran atau arus mudik pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Polres Indramayu dan satuannya. Bahkan untuk menghadapi arus mudik akan disiapkan rambu-rambu dan barier.
 
Wachyu juga mengaku optimis pada H-7 atau tujuh hari sebelum lebaran, jalan yang dibeton dan ditinggikan sudah bisa dilalui oleh pemudik. Begitu juga dengan pengaspalan jalan sepanjang 10 kilometer dari Karangampel menuju Krangkeng diharapkan sudah selesai pada H-7. Wachyu optimis kalau jalur Indramayu-Cirebon yang melintasi Karangampel dan Krangkeng tidak akan mengalami hambatan yang berarti.
 
Selain faktor perbaikan jalan, pemudik yang melintas di jalur Indramayu – Cirebon melalui Karangampel dan Krangkeng juga harus siap untuk menghadapi kemacetan di depan Pasar Karangampel. Pasalnya di tempat ini banyak sepeda motor dan becak yang parkir hingga memakan setengah badan jalan.

“Radar Indramayu – Utoyo Prie Achdi (oet)”

Info Mudik 2008

Jalur Utama Siap Dilalui, Petugas Dilarang Tinggalkan Posko

*** Kapolwil Cirebon Tinjau Kesiapan Jalur Pantura

Untuk mengantisipasi arus mudik maupun balik Lebaran tahun 2008, Polwil Cirebon akan menurunkan 4.000 personel atau 2/3 kekuatan yang ada. Mereka akan diturunkan di sejumlah titik rawan kemacetan dan rawan tindak kriminalitas di sepanjang jalur utama Pantura Cirebon dan Indramayu. Untuk jalur utama Pantura Indramayu, Polwil Cirebon akan menempatkan satuan petugas khusus (satgasus) dalam rangka meminimalisir tindak pidana yang kerap terjadi di jalur tersebut.
 
LAPORAN: 
ADUN SASTRA 
DARI INDRAMAYU

KAPOLWILCirebon Kombes Drs H Moh Naser Amir didampingi Kapolres AKBP Drs Syamsudin Djanieb mengungkapkan, saat ini pihaknya sudah menyiapkan 2/3 kekuatan pasukan dari masing-masing Kapolres di wilayah III Cirebon. Selain pasukan dari kepolisian, Korem 063 SGJ Cirebon juga akan membantu ribuan pasukan dari masing komando distrik militer (Kodim).
 
Mereka akan membantu polisi dalam pengamanan arus mudik dan balik lebaran. ”Selama pengamanan, kami mengintruksikan kepada seluruh anggota untuk tidak meninggalkan posko. Saya tidak akan mentolerir jika ada anggota yang meninggalkan tugas, sementara arus lalu lintas dibiarkan macet,” tegas Kombes Moh Naser, usai meresmikan pos polisi di simpang lima Pekandangan-Indramayu, Jumat (19/9).
 
Ia menegaskan, untuk jalur utama Pantura Indramayu dan Cirebon, saat ini sudah tak ada masalah dan siap dilalui arus mudik maupun balik lebaran. Sementara untuk jalur alternatif, menurut Moh Naser Amir, dirinya mengingkatkan kepada para kontraktor proyek pembangunan jalan raya alternatif untuk segera merampungkan pekerjaannya.
 
”Saya berharap kepada para kontaroktaor perbaikan jalan, paling lambat H-4 seluruh ruas sudah selesai diperbaiki. Sebab kalau tidak, arus lalu lintas yang menuju jalur alternatif di wilayah Indramayu barat akan mengalami kendala, karena kondisi jalan masih rusak,” tuturnya.
 
Lebih lanjut Moh Naser menegaskan, selain jalur alternatif yang saat ini kondisinya masih mengalami kerusakan, jalur tengah juga masih dalam perbaikan. Jalur tersebut meliputi sepanjang jalan raya Cikampek. Ia juga mengingatkan kepada petugas agar menertibkan sejumlah pasar tumpah yang selama ini menjadi biang kemacetan.

“Radar Indramayu – Adun Sastra (dun)”


Insiden Pantura

Mabuk Miras, Terkapar di Antrean ATM

JATIBARANG-Peristiwa tragis yang merengut 19 nyawa akibat keracunan miras, rupanya tidak membuat Ruskadi (26) bersama teman-temannya sadar bahaya akibat mengonsumsi minuman beralkohol tersebut. Warga Desa Cangkingan Blok Desa Kecamatan Kedokanbunder itu malah asik bermabuk ria bersama kawan-kawannya. Akibatnya saat antre hendak mengambil uang di salah satu ATM Bank Mandiri Cabang Jatibarang Ruskadi mendadak terkapar tak sadarkan diri hingga membuat kalut nasabah lainnya Jumat (19/9) sekitar pukul 09.45.

Warga yang khawatir akan kondisi Ruskadi, segera berinisiatif melakukan pertolongan dengan membawanya ke Puskesmas Jatibarang. Namun karena keterbatasan peralatan, sekitar pukul 11.30 korban langsung dirujuk ke RSI Zam Zam Jatibarang menggunakan ambulans.
 
Korban yang semaput, oleh tim medis RS segera diberikan pertolongan, dan harus menjalani perawatan di ruang Marwah RSIZ. “Setelah sadar pasien merasakan perutnya sakit akibat kadar alkohol yang dikonsumsinya terlalu berlebihan. Sehingga mengakibatkan penurunan kesadaran dan meningkatnya asam lambung,” terang tim medis IGD RSIZ Jatibarang, dr Rezkha Anazrie. Informasi yang diperoleh koran ini menyebutkan, Ruskadi pesta miras di Blok Karanganyar, Desa Cangkingan, Kecamatan Kedokanbunder.

“Radar Indramayu – Tardiarto (tar)”
Nyaris Dibakar Massa

BONGAS–Lantaran kepepet keperluan lebaran, penyakit lama Wawi bin Talka (36), warga Blok Jamban Desa Kertamulya Kecamatan Bongas, akhirnya kambuh lagi. Meski sudah sempat bertobat tidak lagi-lagi gondol motor orang, penyakitnya yang satu ini ternyata sulit disembuhkan. Namun sayang, saat kembali melakukan aksinya, justru tidak berjalan mulus.
 
Malah, residivis spesialis pencuri sepeda motor (curanmor) ini, nyaris menjemput maut setelah babak belur dihakimi massa, Jumat (19/9) sekitar pukul 18.30 di Desa Plawangan Blok Gupit Kecamatan Bongas.
 
Kapolres Indramayu, AKBP Drs Syamsudin Djanieb melalui Kapolsek Bongas AKP Didi Supriadi yang dikonfirmasi koran ini, membenarkan adanya kejadian tersebut. “Untung kita cepat datang ke TKP. Kalau tidak, tersangka sudah dibakar massa hidup-hidup,” katanya.
 
Motor Supra X Nopol E 4150 BB yang dicuri tersangka adalah milik Warga bin Darma (19) asal Desa Sukaselamet RT 07 RW 29 Blok Bantar Asem, Kecamatan Korya. Korban saat itu sedang melihat sawah yang akan dipanen dan memarkirkan motornya di tepi jalan. Selang beberapa menit kemudian, tersangka menyambangi motornya dan mengakalinya dengan obeng. Setelah berhasil, motor itu dibawa kabur. 

Kaget motornya digondol orang, Warga spontan berteriak meminta pertolongan. Belasan warga yang kebetulan hilir mudik di jalan tersebut, langsung menguber tersangka. Aksi kejar-kejaran pun akhirnya terjadi. Naas bagi Wawi, saat hendak menyalip truk yang sedang parkir di tepi jalan, sepeda motor curiannya menyenggol bodi belakang truk, dan kemudian terjatuh. Kelompok massa yang tadi mengejarnya langsung menubruknya yang sedang terkapar di tengah jalan. Tak ayal, Wawi selanjutnya jadi bulan-bulanan massa.
 
Beruntung saat massa berada di puncak amarah, Kapolsek Didi beserta jajaran anggotanya sudah tiba di TKP. Warga yang mulai beringas, akhirnya luluh setelah aparat menenangkannya dan mengamankan Wawi ke Mapolsek. Karena kondisinya terbilang parah, tersangka kemudian dilarikan ke RS Bhayangkara Losarang untuk mendapatkan pengobatan medis.

“Radar Indramayu – Kholil Ibrahim (kho)”

Miras Maut bag 11

Satu Botol Vodka Ditenggak Empat Orang

*** Kondisi Kadirah Mulai Membaik
 
LOSARANG-Kondisi kesehatan Kadirah (48), warga Desa Karanganyar Blok III RT 03 RW 05 Kecamatan Kandanghaur, berangsur membaik. Meski demikian, salah satu dari empat korban keracunan minuman beralkohol ini belum diperbolehkan meninggalkan ruang ICU Rumkit Bhayangkara Tingkat IV Indramayu Losarang. Saat ditengok Radar, Jumat (19/9), bapak 4 orang anak ini mengaku tubuhnya masih lemah dan nafas terasa sesak. Untuk mengatasi gangguan itu, tim medis memasang selang oksigen di dua lubang hidungnya. Jarum infus juga tertancap di lengan tangan sebelah kanannya.
 
Saat dilarikan ke Rumah Sakit milik Biddokkes Polda Jabar itu, Kamis malam (18/9) sekitar pukul 22.53, kondisi Kadirah terbilang kritis dan tak sadarkan diri. “Polisi yang sarankan saya dibawa ke sini,” ujarnya. Semula, buruh serabutan ini enggan dibawa kemana-mana. Namun, setelah mengetahui dua teman Pesta Miras lainnya yakni Khadiah (60) dan T Siregar (60) meregang nyawa Kamis (18/9) lalu, kakek 4 cucu ini, akhirnya mau dirujuk ke RS. “Saya gak tahu yang lain pada mati,” katanya.
 
Padahal, rumah Kadirah dan dua korban tewas lainnya tidak terlalu jauh, boleh dibilang bertetangga. Hanya Yus (45) yang sampai saat ini nasibnya belum diketahui. Peserta pesta miras maut yang satu ini, diketahui bertempat tinggal di Desa Kalijati, Kabupaten Subang.
 
Diceritakannya, pesta minum minuman memabukkan itu, dimulai sore hari pukul 17.00 dan berakhir menjelang salat Tarawih dikediaman T Siregar. “Cuma satu botol Vodka campur minuman bersoda (FN),” ungkapnya. Lantaran isinya cuma satu liter seperempat, keempat peserta, mendapatkan masing-masing satu gelas ukuran sedang.
 
Minuman itu dibeli dari Siregar selaku tuan rumah sekaligus pemilik warung. Kebiasaan kumpul dan minum bareng itu, kata Kadirah, saban pekan dilakoni. Meski sudah mengetahui kabar beredarnya miras beracun pembawa maut, empat sekawan itu tak menggubrisnya. Apalagi, miras yang ditenggak hanya sedikit. “Habis seringkali minum gak pernah terjadi apa-apa,” ucapnya. Sehabis minum, keempatnya berpisah balik ke rumahnya masing-masing. Efek bahaya minuman keras itu baru dirasakan Kadirah esok harinya. “Malam masih bisa tidur. Pas pagi, setelah makan bubur malah muntah-muntah. Kepala pusing, tenggorokan dan lambung rasanya seperti terbakar,” akunya.
 
Sepanjang pagi sampai siang, Kadirah tergolek lemas di tempat tidurnya. Dia sempat diberi jamu-jamuan untuk mengembalikan kondisi tubuhnya yang nyaris sekarat. Jiwanya mulai terganggu, setelah mendapat kabar dua temannya meninggal dunia dihari yang sama. Beruntung, nyawa Kadirah masih bisa diselamatkan setelah diberi tindakan tim medis. “Kapok mas, gak lagi-lagi nenggak miras,” janjinya lirih.

“Radar Indramayu – Kholil Ibrahim (kho)”


Ceceran Minyak 5

Crude Oil Cemari 12 Desa

*** DPLH Sudah Lapor ke Kementrian LH
 
INDRAMAYU-Pencemaran di perairan Indramayu berupa ceceran crude oil atau minyak mentah akibat tumpahan di 150 Single Bouy Mooring (SBM) Balongan masih belum dapat diatasi. Bahkan hingga hari kelima pasca tumpahan, ceceran minyak mentah terus meluas ke sejumlah lokasi pesisir pantai dan muara. Apalagi, akibat adanya hembusan angin dan gelombang laut yang berubah-ubah, membuat ceceran minyak mentah merembet ke sejumlah lokasi. Kalau sebelumnya ceceran hanya di tiga lokasi yakni muara Brondong, Pabean Ilir dan Pabean Udik, kini terus merembes ke sejumlah desa.

Perkembangan terakhir hingga Jumat (19/9), ceceran minyak mentah meluas ke 12 desa di empat Kecamatan. Yaitu Desa Balongan dan Tegalurung Kecamatan Balongan, Desa Singaraja, Singajaya, Tambak dan Karangsong Kecamatan Indramayu, Desa Brondong, Pabean Ilir, Pabean, Totoran dan Karanganyar Ilir Kecamatan Pasekan. Kemudian Desa Cangkring Lamarantarung, Kecamatan Cantigi.
 
Semakin meluas ceceran minyak mentah tersebut diduga karena sisa ceceran masih terus terjadi dari laut lepas menuju pesisir pantai. Puluhan ton crude oil yang ada di tengah laut diprediksi masih belum memasuki aarea pesisir pantai. Kahumas Pertamina UP VI Balongan, Darijanto mengungkapkan, salah satu upaya untuk mengantisipasi semakin meluasnya ceceran minyak mentah adalah menambah petugas lapangan yang bertugas membersihkan ceceran minyak mentah. Saat ini petugas lapangan yang dikerahkan untuk membersihkan ceceran minyak mentah kurang lebih 300 orang.
 
Meski pembersihan dengan menggunakan pola manual dinilai kurang efektif, namun Pertamina UP VI Balongan mengaku tidak punya pilihan lain. Sebab penggunaan alat berat sangat tidak mungkin dilakukan, karena medan menuju area ceceran tidak dapat dilalui kendaraan roda empat. Lokasi ceceran minyak mentah hanya dapat dilalui oleh kendaraan roda dua. Darijanto pun menyatakan akan memaksimalkan pola manual dalam pembersihan ceceran minyak mentah.
 
Sementara itu pembersihan di SBM 150 yang menjadi titik tumpahan telah dibersihkan dengan menggunakan oil dispertan serta penggunaan oil boom di sepanjang radius 2 km. Darijanto juga belum dapat memastikan, kapan upaya pembersihan tersebut akan selesai hingga tidak ada ceceran minyak mentah.
 
Kasubdin Lingkungan Hidup Dinas Pertambangan dan Lingkungan Hidup (DPLH), Aep Surachman menyatakan, DPLH telah melaporkan adanya pencemaran laut dan pantai akibat ceceran minyak mentah ke Kementerian Lingkungan Hidup. “Laporan ke Kementerian LH telah kita sampaikan. Rencananya tim Kementerian LH akan turun ke Indramayu,” katanya
 
Sementara itu, masyarakat terus berupaya membersihkan ceceran minyak secara bergiliran. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya penyelamatan lingkungan agar ekosistem serta tambak yang ada bisa segera terhindar tumpahan minyak.
 
Pantauan koran ini di beberapa tempat, terlihat masyarakat secara bergiliran membersihkan ceceran minyak di tepi daratan. Menurut salah seorang warga, Warnih, dirinya bersama masyarakat sekitar membersihkan ceceran minyak tersebut sejak pukul 09.00 hingga siang hari. Warnih menambahkan, malam hari juga rutin dilakukan pembersihan oleh masyarakat pukul 22.00 malam hingga menjelang sahur.
 
“Sekitar 100 warga ikut membersihkan ceceran minyak. Kami berharap kejadian ini tidak terulang, sebab masyarakat banyak dirugikan akan kejadian ini. Kami juga berharap Pertamina bertanggung jawab serta bertindak secepatnya,” ujarnya.

“Radar Indramayu – Utoyo Prie Achdi / Syarif Alwi (oet/alw)”


Ceceran Minyak 4

Segera Bentuk Tim Penanggulangan

INDRAMAYU–Ceceran minyak mentah (crude oil) dari kapal tangker Arendal di SBM 150 yang mencemari kawasan pesisir Indramayu, sepertinya belum bisa ditanggulangi secepatnya. Bahkan ada indikasi pencemaran terus meluas hingga mendekati areal pertambakan. Terkait dengan kondisi itu, Koalisi Masyarakat Pesisir Indramayu (Kompi) mendesak agar Pertamina segera melakukan penanggulangan supaya ceceran minyak tidak semakin melebar ke pesisir dan tambak.

Ketua Paguyuban Petani Tambak Indramayu (PPTI) H Nono Sudarsono mengecam terjadinya kebocoran di SBM 150 Pertamina. Karena kebocoran minyak tersebut telah menyebabkan terjadinya pencemaran di pesisir dan mengancam para petambak. “Ini adalah kejadian yang kesekian kalinya dilakukan oleh Pertamina. Kami mengecam kajadian ini dan berharap segera ditanggulangi. Sebab kalau tidak para petambak mengancam akan melakukan aksi demo,” tandas Nono.

Sedangkan Ketua Kompi H Juhadi Muhammad mengancam akan melaporkan kepada pihak berwajib apabila Pertamina tidak mampu menanggulangi persoalan tersebut. “Kami prihatin dan berharap ceceran cepat ditanggulangi. Pertamina sebagai pihak yang bertanggung jawab harus secepatnya melakukan langkah kongkrit,” tandas Juhadi, usai melakukan pertemuan dengan pihak Pertamina UP-VI Balongan dan Dinas Pertambangan dan Lingkungan Hidup (DPLH) di kantor DPLH, Kamis (18/9).

Sementara Kahumas Pertamina UP-VI Balongan, Darijanto mengatakan, untuk menanggulangi pencemaran ini telah sepakat untuk dibentuk tim melalui SK Bupati Indramayu. Anggota tim melibatkan Pertamina, DPLH serta masyarakat. “Dengan dibentuknya tim diharapkan penanganan pencemaran bisa dilakukan lebih cepat dan mudah,” tandas Darijanto.

“Radar Indramayu – Utoyo Prie Achdi (oet)”

Jumat, 19 September 2008

Ceceran Minyak 3


Ceceran Meluas Hingga 10 KM

*** Pertamina Balongan Berupaya Tanggulangi Kebocoran

INDRAMAYU – Ceceran minyak mentah yang terjadi di perairan Indramayu akibat bocornya floating hose di stasiun bawah laut atau Single Boy Morring (SBM) 150.000 DWT semakin meluas. Saat ini ceceran minyak mentah tersebut sudah mencapai 5 kecamatan sejauh 10 kilo meter dari perairan Brondong hingga Singaraja. Ceceran crude oil mengakibatkan kerusakan pada ekosistem dan biota laut. Sehingga areal tambak yang tersebar di sisi perairan ikut terkena dampak. GM Pertamina UP VI Balongan, Irianto Ginting didampingi Kahupmas Pertamina UP VI, Darijanto, meninjau lokasi dan bertemu sejumlah intansi terkait yang pertemuannya diadakan di Desa Tambak, Kamis (18/9).

Hadir pada pertemuan tersebut, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Ir Abdul Rosyid Hakim, Kepala Dinas Pertambangan dan Lingkungan Hidup (DPLH) Drs H Suherman, Kepala Kantor Pelabuhan Drs Sukiman, Ketua Kompi H Juhadi Muhammad serta sejumlah pengusaha tambak. 

GM Pertamina UP VI Balongan Irianto Ginting mengungkapkan, kebocoran yang terjadi pada tanggal 14 September 2008 bermula saat bongkar minyak dari Kapal MT Arendal melalui SBM 150.000 DWT yang akan ditransfer ke tangki darat. Ia mengakui, kebocoran dan tumpahan minyak telah ditanggulangi agar minyak tidak terus mengalir. Kemudian mengganti hose dengan yang baru, menggelar oil boom guna mencegah minyak yang tumpah ke laut dan penyemprotan oil dispersan. Terakhir mengambil ceceran minyak yang terdampar di pantai bekerja sama dengan DPLH, Diskanla, Dishub, LSM Siklus dan Kompi serta masyarakat sekitar pantai. 

Kepala Diskanla Ir Abdul Rosyid Hakim mengatakan, kebocoran yang terjadi merugikan masyarakat khususnya pengusaha tambak yang area pengairannya terkena ceceran minyak mentah. Sehingga tambak tidak bisa diairi, sebab jika dipaksa maka tambak akan tercemar oleh minyak mentah tersebut. “Dampaknya sangat dirasakan bagi masyarakat sekitar pantai. Kondisi ini harus segera diatasi oleh Pertamina sebagai pemilik minyak mentah tersebut,” ujar Hakim. 

Sementara itu, untuk melakukan pembersihan ceceran minyak mentah, tim serta masyarakat melakukan pembersihan siang maupun malam hari. Ceceran minyak tersebut jika siang hari mencair akibat suhu panas matahari, sehingga menyatu dengan pasir dan susah untuk dibersihkan. Namun saat malam hari, minyak mentah tersebut menggumpal sehingga lebih mudah untuk dibersihkan. Pembersihan minyak diperkirakan bakal memakan waktu lama, sebab minyak mentah yang masih terdapat di perairan akan terus terseret hingga ke daratan dan mengakibatkan pencemaran.

“Radar Indramayu – Syarif Alwi (alw)”

Razia Daging dan Ayam


Razia Daging Gelonggongan dan Ayam Tiren

INDRAMAYU–Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Indramayu bersama Satpol PP kembali melakukan razia ke pasar tradisional Indramayu, Kamis (18/9). Razia dilakukan untuk mengawasi kemungkinan adanya daging gelonggongan atau daging yang dicampur air, maupun ayam tiren (mati kemaren, red), serta mengawasi kemungkinan adanya makanan kedaluwarsa yang diperjualbelikan.
 
Razia yang berlangsung pukul 08.00 tersebut dipusatkan di Pasar Induk Indramayu. Namun, dari keseluruhan razia tidak ditemukan adanya daging gelonggongan serta ayam tiren seperti yang ditakutkan warga. Sedangkan untuk makanan, masih banyak didapati kemasan tanpa label kedaluwarsa serta tidak mencantumkan izin Depkes.
 
“Kami ingin memastikan bahwa penjualan daging serta ayam di pasar tradisional aman. Ternyata di lapangan secara menyeluruh dalam aman. Daging serta ayam yang dijual sama sekali tidak ada yang gelonggongan maupun tiren. Untuk kemasan makanan memang masih banyak yang tidak mencantumkan tanggal kedaluwarsa serta izin Depkes, maupun label halal dari MUI. Untuk itu kami mengingatkan kepada penjual agar tidak menjual kemasan seperti itu lagi demi menjaga kesehatan konsumen. Razia akan terus dilakukan di beberapa pasar tradisonal untuk memastikan bahwa konsumsi daging dan ayam aman,” papar Kasie Meteorologi dan Perlindungan Konsumen Disperindag, Ade Rosadi.
 
Ade menambahkan, di Pasar Induk Indramayu, daging dan ayam dipasok dari satu pemasok, yaitu H Taryo. Pemasok tersebut selama ini memang tidak pernah melakukan pelanggaran dalam penjualan daging dan ayam. Sementara itu, drh Dian Daju dari Dinas Pertanian dan Peternakan mengungkapkan, penjualan daging dan ayam kondisinya bagus. Sehingga masyarakat dapat mengonsumsinya dengan aman. Apalagi, kata Dian, pihaknya selalu melakukan sosialisasi kepada pengusaha pemotong daging dan ayam di Indramayu.

“Jika didapati adanya pendagang yang menjual daging gelonggongan dan ayam tiren, maka akan ditindak tegas baik penjual maupun penyuplainya,” tegas Dian.

“Radar Indramayu – Syarif Alwi (alw)”

Kriminal

Polisi Cokok Penjudi Remi

WIDASARI-Bulan Ramadan yang penuh berkah dan ganjaran pahala berlipat, tampaknya tidak dimanfaatkan oleh Suk (36), warga Desa Malangsari, Kecamatan Bangodua bersama teman-temannya. Saat orang lain sibuk tadarusan, Suk dan tersangka lainnya malah asik bermain judi, Kamis dini hari (18/9) sekitar pukul 00.15.

Karuan saja, saat Polsek Widasari mendapat laporan warga yang risih dengan ulah mereka, langsung menuju lokasi dan mencocok para penjudi tersebut. 
Bahkan, Kapolsek Widasari AKP Bendi Ujianto langsung memimpoin penangkapan terhadap pelaku yang membuat resah di bulan puasa. Meski berupaya melarikan diri, salah satu dari empat pelaku, yakni Suk, terpaks harus bermalam di jeruji besi karena berhasil ditangkap.

Selain berhasil membekuk satu tersangka, petugas juga mengamankan barang bukti (BB) berupa satu set kartu remi dan uang tunai sebesar Rp100 ribu. “Semalam kami mendapat laporan dari warga melalui pesan singkat yang dikirim ke handphone saya. Kami bergerak cepat menuju lokasi sesuai informasi, dan ternyata benar adanya,” ungkap Bendi Ujianto saat berbincang dengan Radar, Kamis (18/9) di ruang kerjanya.

Menurutnya, laporan cepat warga merupakan hasili sosialisasi yang dilakukan pihaknya yang meminta warga untuk memberikan informasi tindak pidana atau kejahatan di sekitarnya.

“Ketiga tersangka yang berhasil lolos dari sergapan, identitasnya sudah kami kantongi. Yang jelas kami akan terus melakukan pengejaran,” tegas Bendi.

“Radar Indramayu – Tardiarto (tar)”

Sosial Ramadhan 2008

Yance: Anak Tukang Becak Bisa Jadi Dokter

INDRAMAYU–Bupati Indramayu H Irianto MS Syafiuddin (Yance) beserta Hj Anna Sophana kembali bersilaturahmi dan berdialog dengan tukang becak. Kali ini giliran tukang becak di Kecamatan Pasekan yang mendapatkan kesempatan untuk bertemu langsung dengan Yance, sekaligus menerima bantuan sembako. Tampak hadir sejumlah kepala SKPD, Camat Pasekan Susyadi SH beserta istri, para kuwu dan caleg Partai Golkar.
 
Sebelum memberikan bantuan sembako, seperti biasanya Yance menyempatkan berdialog. Bupati tak henti-hentinya mengajak para tukang becak supaya anak-anak mereka terus sekolah setinggi mungkin, agar nasibnya tidak seperti bapaknya. “Sekarang ini bukan hal yang mustahil anak seorang tukang becak menjadi dokter. Tahun lalu saja ada anak seorang tukang becak yang diterima di fakultas kedokteran. Jadi jangan minder, karena soal biaya akan dibantu oleh kami,” tandasnya, saat pertemuan dengan tukang becak di halaman kantor Kecamatan Pasekan, Kamis (18/9).
 
Bupati menjelaskan, bahwa untuk masalah pendidikan bagi siswa SD dan SMP tidak lagi dipungut biaya. Begitu juga untuk siswa SMA yang tidak mampu. Bukan itu saja, Pemkab Indramayu juga memberikan kesempatan bagi lulusan SMA dari kalangan tidak mampu, namun memiliki kemampuan untuk kuliah di perguruan tinggi negeri favorit. Hal itu sudah dilakukan bertahun-tahun melalui program Bimbel Supermotivasi Prestasi, yang telah menghasilkan anak-anak sukses dari kalangan tidak mampu.
 
Selain itu, pemkab juga sudah menerapkan program pengobatan gratis di puskesmas, serta pembuatan KTP dan akta kelahiran serta kartu keluarga gratis. Terkait program Bupati Yance tersebut, Darma (65), warga Pasekan mengaku gembira karena anaknya sekarang bisa kuliah di Bandung. Begitu juga dengan Ny Radem (50), dimana anaknya sekarang bisa kuliah di UPI Bandung padahal ia hanya seorang buruh.
 
“Saya mengucapkan banyak terima kasih, karena anak saya bisa kuliah di Bandung dan dibiayai pak Bupati Yance. Pokoknya saya mendukung pak Yance untuk terus memimpin Indramayu,” tuturnya.
 
Sementara Hj Anna Sophana mengatakan, berbagai program tersebut akan berlanjut manakala Indramayu ke depan dipimpin oleh orang yang satu visi. Sebagaimana diketahui, Yance adalah Ketua DPD partai Golkar Indramayu. “Jadi kalau program sekolah gratis, pengobatan gratis dan yang lainnya ingin berlanjut, maka harus memenangkan Partai Golkar dalam Pemilu 2009,” tandasnya.

“Radar Indramayu – Utoyo Prie Achdi (oet)”

Jalur Pantura 2008

Pos Pam Gatur Siap Ditempati

SUKRA–Komponen pendukung pengamanan arus mudik dan balik Lebaran 2008, jauh-jauh hari telah dipersiapkan jajaran Polres Indramayu. Diantaranya, membangun Posko Pengamanan (Pos Pam) maupun Posko Penjagaan dan Pengaturan (Pos Gatur) yang bisa dimanfaatkan oleh pemudik. Pantauan Radar, Jumat (18/9) ratusan Pos Pam maupun Pos Gatur telah disiapkan untuk memantau arus. Pos-pos tersebut tersebar di sejumlah titik keramaian, rawan macet, dan kejahatan di sepanjang jalur utama dan jalan alternatif yang masuk wilayah hukum Polres Indramayu.
 
Di jalur pantura Sukra-Patrol misalnya. Pekerjaan pembangunan sebanyak 5 pos pelayanan pemudik, telah dilaksanakan sejak beberapa hari lalu. Satu Pos Pam ditempatkan di depan Pasar Daerah (PD) Patrol. Sedangkan 4 Pos Gatur tersebar di sejumlah titik, diantaranya PD Sukra, pertigaan PLTU, SPBU Patrol, dan pertigaan Legok Desa Sukahaji.
 
Kapolres Indramayu AKBP Drs Syamsudin Djanieb melalui Kapolsek Sukra AKP Jaya Hardiantho SH menjelaskan, fungsi dari kedua pos tersebut sebagai tempat para petugas dalam melaksanakan pengamanan, penjagaan, pengaturan dan memandu masyarakat pengguna jalan agar tidak terjadi gangguan arus lalu lintas.

“Target yang dicapai adalah, arus mudik dan balik dapat berjalan lancar, tidak terjadi kemacetan, kecelakaan dan ganggunag kamtibmas,” jelas Jaya di ruang kerjanya.
 
Sementara itu, meskipun kemungkinan penggunaan jalur alternatif ditiadakan, namun Polres Indramayu tetap membangun Pos Pam guna melayani para pemudik dan masyarakat pengguna jalan.
 
Di jalur alternatif wilayah Polsek Anjatan juga dibangun dua Pos Pam yang terletak di perempatan PD Wanguk dan pertigaan jalan Cilandak. Fungsinya untuk pengaturan lalu lintas, apabila di jalur utama maupun jalur alternatif Kabupaten Subang terjadi pengalihan arus. 
“Kami sudah siap menerima, mengatur serta memberi petunjuk kepada para pemudik yang menggunakan jalan alternatif,” kata Kapolsek Anjatan AKP Noneng Sukarna SH.
 
Selain itu, keberadaan petugas di setiap Pos, juga untuk mengamankan keberadaan pasar tumpah, lokasi perbelanjaan, maupun tempat ibadah. Selain menjadi tempat pantauan arus mudik dan balik, kedua jenis pos tersebut, juga berguna untuk tempat koordinasi. Rencananya, ratusan pos pengamanan arus mudik lebaran melalui sandi Operasi Ketupat Losaya 2008 itu akan ditempati pada H-7 atau Selasa (23/9) mendatang.
 
Kepada masyarakat yang akan melaksanakan kegiatan mudik lebaran, diharapkan dapat menikmati keberadaan pos yang ditempatkan di sejumlah lokasi. Apalagi, kegiatan mudik akan sangat melelahkan khususnya bagi pengendara roda dua dan mobil pribadi.
 
Sementara untuk pengamanan arus mudik dan balik Lebaran disiapkan ribuan personel berasal dari semua instansi terkait. Diantaranya dari Polri, TNI, Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Linmas, Dinas Kesehatan, Jasa Raharja dan Damkar.
 
Dalam melaksanakan tugasnya, kesemua petugas tersebut saling berkoordinasi. Hingga kemarin, belum ada tanda-tanda menonjol kegiatan arus mudik lebaran yang menggunakan jasa angkutan umum, maupun kendaraan pribadi baik roda dua maupun empat yang melintasi dijalur pantura Indramayu.

“Radar Indramayu – Kholil Ibrahim (kho)”

Sekilas Pemilu

Jika DCS Ditetapkan, Nomor Urut Tak Bisa Diganti

*** Mengintip Kesibukan KPUD Jelang Penetapan Daftar Caleg Sementara

Menjelang pengumuman daftar calon sementara (DCS) yang tinggal beberapa hari lagi, ternyata berkas calon legislatif (caleg) dari sejumlah partai politik masih banyak yang belum lengkap. Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Indaramayu berharap agar parpol yang bersangkutan segera melengkapinya sebelum resmi diumumkan. Apa saja yang kurang?
LAPORAN:
UTOYO PRIE ACHDI
DARI INDRAMAYU

ANGGOTAKPUD Indramayu, Agung Mardianto MAg menjelaskan, hingga tanggal 18 September masih banyak catatan persyaratan bakal caleg yang harus dilengkapi atau diperbaiki. Sebagian besar persyaratan yang belum dilengkapi antara lain menyangkut surat keterangan dari instansi.
Diantaranya SKCK dari kepolisian, surat keterangan dokter, surat keterangan domisili dari desa, serta surat keterangan terdaftar sebagai pemilih. Selain itu ada juga yang ijasahnya belum dilegalisir, atau ada pula ijasah yang sudah dilegalisir namun difotokopi.

“Kami berharap kepada yang merasa belum lengkap untuk segera melengkapi atau memperbaiki. Karena kalau DCS sudah diumumkan maka tidak bisa lagi dirubah,” tandas Agung, Kamis (18/9), di ruang kerjanya.
Dijelaskan Agung, pengumuman DCS rencananya akan dilakukan tanggal 26 September hingga 8 Oktober. Dalam pengumuman DCS tersebut akan mencantumkan nama dan nomor urut caleg dari masing-masing daerah pemilihan (dapil) yang memenuhi persyaratan administratif, untuk mendapatkan tanggapan masyarakat.
 
Apabila DCS telah ditetapkan, terang Agung, maka tidak boleh lagi ada pergantian nomor urut atau pemindahan caleg ke dapil lain. Pergantian caleg diperbolehkan apabila ada yang mengundurkan diri, dan penggantinya akan mendapatkan nomor urut yang sama.
 
Sementara apabil ada caleg yang mundur namun tidak diganti, maka caleg yang ada di bawahnya otomatis akan naik nomor urutnya. “Yang masih diperbolehkan adalah penambahan kuota perempuan hingga mencapai 30 persen,” tandas Agung.


“Radar Indramayu – Utoyo Prie Achdi (oet)”

Safari Ramadhan


Kapolwil Cirebon Santuni Anak Yatim

***Buka Puasa di Mapolres, Berikan Paket Sembako
 
INDRAMAYU-Kepolisian Resort Indramayu menggelar buka puasa bersama dengan ratusan anak yatim piatu, Kamis (18/9) di aula mapolres setempat. Acara diisi pemberian bantuan puluhan paket sembako kepada sepuluh pondok pesantren dan yayasan di Kabupaten Indramayu. Tampak hadir Kapolwil Cirebon Kombes Moh Naser Amir, Kapolres Indramayu AKBP Drs Syamsudin Djanieb, Dandim 0616 Indramayu Letkol (Inf) Bangkit SIP, seluruh kapolsek, serta perwakilan tokoh ulama dan tokoh masyarakat.

Pantauan Radar, sedikitnya 200 anak yatim piatu sejak pukul 17.00 mendatangi mapolres diangkut menggunakan puluhan truk. Sebelum acara buka puasa dimulai, terlebih dahulu diisi tausiah yang disampaikan KH Syatori MA. Ia menyampaikan tentang tiga peristiwa penting yang terjadi pada bulan suci Ramadan. Yakni turunnya Alquran, tibanya malam lailatul qodar, dan ibadah puasa yang sekarang dijalankan. ”Mudah-mudahan ibadah puasa kita dapat diterima oleh Allah,” ujar Syatori.
 
Selanjutnya acara dilanjutkan berbuka puasa. Kapolwil Kombes Moh Naser Amir didampingi Kapolres AKBP Drs Syamsudin Djanieb berbaur dengan anak yatim. ”Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kapolwil Cirebon dan Kapolres Indramayu yang telah memberikan perhatian lebih kepada anak yatim,” tutur Wahidin, salah satu pengasuh ponpes.
 
Kemudian diteruskan pembagian paket sembako oleh Kombes Moh Naser Amir kepada sepuluh ponpes dan yayasan. ”Mudah-mudahan bantuan paket sembako bisa bermanfaat, serta meringankan beban para anak yatim,” harap Moh Naser Amir.

“Radar Indramayu – Adun Sastra (dun)”

Miras Maut bag 10

Lagi, Dua Tewas Usai Pesta Miras

INDRAMAYU-Saat polisi masih menyelidiki kasus tewasnya 17 warga Indramayu yang diduga akibat menenggak minuman keras (miras) beracun, korban tewas terus justru bertambah. Dua warga Desa Karanganyar RT 02 RW 06 Kecamatan Kandanghaur, yakni Khadiah (60) dan T Siregar (60), meregang nyawa Kamis (18/9) usai pesta miras di malam sebelumnya.
 
Keduanya meninggal dunia pada tempat dan waktu yang berbeda. Khadiah, tewas sekitar pukul 10.00 pagi di rumahnya. Sedangkan T Siregar, menjemput maut pukul 13.30 saat sedang mendapat perawatan medis di UGD Rumkit Bhayangkara Tingkat IV Indramayu Losarang.
 
Para korban miras itu diduga mengonsumsi produk yang sama, yakni miras merek Vodka Blending (gemuk) dioplos beberapa jenis minuman suplemen. Informasi yang dihimpun Radar, pesta berujung kematian tersebut, digelar pada Rabu malam (17/9) kemarin di kediaman T Siregar.
 
Minum-minuman keras bersama itu diikuti empat orang. Dua orang lainnya yaitu Kadirah (48) dan Yus (45). Kadirah kini kondisinya mengalami kritis. Sedangkan Yus warga Desa Kalijati, Kabupaten Subang, belum diketahui nasibnya. Belakangan diketahui, Yus adalah salah satu anggota Polres Subang yang pernah menetap lama di desa tersebut. Mereka adalah saksi kunci kasus itu.
 
“Pestanya malam Kamis. Tapi, peristiwa itu memang baru diketahui hari ini (kemarin, red) setelah ada korban meninggal,” ungkap Roso (45) salah satu kerabat Khadiah. Dituturkannya, empat orang tersebut memang sering mengadakan pesta miras bareng-bareng. Meski usia mereka sudah tak lagi muda, kebiasaan itu sulit dihilangkan meskipun di saat bulan puasa. Selama pesta berlangsung, para peserta tak menunjukkan gelagat mencurigakan. Di antara mereka tak ada yang mengeluh sakit. Bahkan, usai pesta, mereka kembali kerumahnya masing-masing.

Namun esok harinya, efek racun di dalam kandungan minuman beralkohol itu mulai bekerja. Khadiah mengalami muntah dan kejang-kejang. Meski kondisinya kritis, bapak 8 orang anak ini tidak dilarikan ke RS. Tak ayal, ketika pagi menjelang siang, korban meninggal dunia di kediamannya.

Sebelum meninggal, Khadiah memang sempat mengeluh kepada salah satu anaknya perihal perutnya yang sakit. “Saat pulang ke rumah, dia memang terlihat mabuk. Dia sempat mengeluh. Tapi, terus tidur,” kata Roso menirukan ucapan salah satu anak korban.

Kondisi serupa juga dialami T Siregar. Pria ini tiba-tiba ambruk ketika baru pulang kerumahnya. Bapak 6 orang anak ini lantas dilarikan ke Rumkit Bhayangkara Losarang sekitar pukul 13.10 siang. Selang 25 menit kemudian atau sekitar pukul 13.35, nyawa korban tidak tertolong lantaran kondisinya sangat kritis. “Dia sempat ditolong, tapi kemudian, saya diberi tahu dia sudah meninggal,” ujar Suma (44) tetangga korban.

Jenazah Khadiah langsung dimakamkan pihak keluarga sore harinya di TPU Blok Blaklak Desa setempat. Sedangkan jasad T Siregar yang baru tiba sore hari, belum ditentukan kapan dan dimana tempat korban akan dikubur.

Sedangkan satu peserta pesta miras lainnya, yakni Kadirah kondisinya mengalami kritis dan masih mendapatkan pertolongan medis. “Setelah mendengar dua temannya mati, Kadirah ketakutan,” lanjut Suma.

Mendapati dua warganya meninggal dunia, jajaran Polsektif Kandanghaur beserta aparat pemerintah setempat langsung melakukan penyidikan di TKP. Hingga tadi malam, petugas masih mengumpulkan keterangan dari beberapa warga serta korban yang masih hidup. Dengan meninggalnya dua korban terakhir, berarti wabah maut miras beracun sudah merenggut 19 nyawa warga Indramayu.

Gagal Otopsi Roni 

RS Sukanto Kramatjati, Jakarta untuk melakukan otopsi terhadap jenazah Roni (35), salah satu korban tewas yang diduga akibat keracunan miras asal Desa Karangasem Blok Ludoyong RT 01 RW 02 Kecamatan Terisi, gagal dilaksanakan. Pasalnya, dari pihak keluarga almarhum menolak memberikan izin kepada pihak kepolisian untuk menggali kuburan Roni apalagi membedah jasadnya.

Dengan demikian, Tim Forensik yang dipimpin dr Triroso itu, hanya bisa melakukan otopsi terhadap Kardono (21) warga Desa Puntang RT 03 RW 01 Kecamatan Losarang, yang telah dilaksanakan Rabu (17/9) kemarin. Kardono, adalah salah satu korban yang juga meninggal diduga akibat keracunan miras. 

Sehingga, setelah sempat menginap semalam di rumah singgah Rumkit Bhayangkara Tingkat IV Bhayangkara Indramayu Losarang, dr Triroso beserta 3 anggota Tim Forensik yaitu dr Arif Wahyono SPF, asisten Mala, dan Alex dari Lab Forensik Mabes Polri, Kamis pagi (18/9) sekitar pukul 09.00 balik lagi ke Jakarta. 

Informasi yang dihimpun Radar, polisi sebenarnya ingin mengotopsi mayat korban, hanya saja ada keberatan dari pihak keluarga. Mereka meminta agar kuburan jenazah tidak diutak-atik.

Penolakan pembongkaran sekaligus otopsi terhadap jasad Roni, dilontarkan langsung oleh Kastam (65) ayah kandung almarhum. Bapak lima orang anak ini, tidak memberikan restu apabila mayat anak keduanya yang sudah dikubur di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Blok Joar Desa Karangasem, dikeluarkan dari liang lahat.

Alasan yang disampaikan Kastam, lantaran kasihan terhadap mayat anaknya yang meninggal pada Sabtu malam (13/9) lalu. “Kasihan saja kalau mayat anaknya yang sudah tenang dialam kubur, lalu kemudian dibongkar,” ungkap Kuwu Desa Karangasem Mulyono, kepada Radar, yang ikut mendampingi Polisi datang ke rumah Kastam.

Menurut Mulyono, pihak keluarga korban sebenarnya tidak keberatan jika jasad Roni diotopsi apabila dilakukan sebelum jenazahnya dikubur. “Kalau sekarang tidak diberi ijin. Mayat sudah dimandikan, disembahyangkan, dan telah dikubur hampir seminggu lalu,” katanya. Atas penolakan itu, pihak Kepolisian tidak bisa memaksakan kehendak. Akhirnya, pelaksanaan otopsi batal dilakukan.

“Radar Indramayu – Kholil Ibrahim (kho)”

Kamis, 18 September 2008

Pernak Pernik Ramadhan 2008

Ramadan Bawa Berkah bagi Pedagang Dadakan

INDRAMAYU–Bulan Ramadan kerap membawa berkah bagi berbagai kalangan, tak terkecuali para pedagang dadakan yang berjualan menu untuk berbuka puasa. Suasana ramai sangat terasa di sepanjang ruas jalan, termasuk oleh para pembeli yang memburu tajil.
Pantauan Radar di Karanganyar, Sport Centre serta jalur menuju Pasar Induk Indramayu, banyak dipadati pedagang dan pembeli menjelang bedug magrib. Bahkan, para pedagang kebanyakan warga sekitar yang membuka lapak di depan rumah masing-masing.

Menurut penuturan salah satu pedagang di Karanganyar, Dedah (40), dirinya membuka lapak dagangan di bulan puasa sejak 4 tahun terakhir. Hal itu dilakukan untuk menambah pemasukan keuangan bagi kebutuhan keluarga, khususnya menejlang Lebaran. “Saya menjajakan makanan hidangan pembuka puasa seperti es kelapa, kolek dan sejenisnya. Untungnya lumayan meski jualannya hanya sekitar sebulan,” ujar ibu 3 orang anak itu.

Berbeda halnya yang diungkapkan Rosid (45), warga sekitar pasar induk Indramayu. Ia mengaku menjajakan makanan pembuka puasa sudah sejak lama. Karena sehari-harinya memang berjualan kebutuhan sembako, dan di bulan puasa membuka lapak khusus menyajikan tajil sebagai usaha tambahannya.

“Saya buka dari mulai pukul setengah lima sore. Tak perlu lama, cukup sejam saja untuk menghabiskan dagangan. Karena pembeli yang datang adalah langganan setiap bulan puasa tiba,” terang nya.
Sementara itu, Yudi Ramadhan (25), warga Sindang menuturkan, dirinya sengaja datang ke tempat langganananya di kawasan area pasar Induk Indramayu hanya untuk membeli tajil sambil ngabuburit. “Hampir setiap tahun menjelang puasa saya selalu membeli tajil di langganan saya. Selain rasanya enak, harga yang ditawarkan cukup terjangkau,” ungkapnya.

“Radar Indramayu – Syarif Alwi (alw)”

Razia Makanan

Ditemukan Kemasan Penyok dan Berkarat

*** Disperindag Razia Swalayan dan Toko

INDRAMAYU – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Indramayu bersama Satpol PP melakukan razia ke swalayan dan toko di sejumlah tempat, Rabu (17/9). Razia dilakukan untuk mengawasi kemungkinan adanya barang kedaluwarsa yang masih dijual, serta melihat komposisi dari produk yang bersangkutan, apakah sesuai dengan yang tertera dalam kemasan atau tidak. Dalam razia tersebut memang tidak ditemukan adanya barang atau makanan kedaluwarsa. Meskipun demikian, petugas sempat mendapati sejumlah temuan. Diantaranya adanya kaleng kemasan biskuit yang sudah penyok, kaleng buah kemasan berkarat, serta ada juga kemasan yang tidak mencantumkan alamat produsen dari produk yang bersangkutan. Razia diawali dari Yogya Toserba, kemudian dilanjutkan ke Surya Toserba serta sejumlah toko di kawasan Indramayu kota. 

“Razia ini dimaksudkan untuk mengatahui bagaimana kondisi barang-barang khususnya makanan di pasar swalayan maupun toko. Jangan sampai ada barang atau makanan yang sudah kedaluwarsa tapi masih dijual,” terang Kasie Meteorologi dan Perlindungan Konsumen Disperindag, Ade Rosadi.

Ade menambahkan, tidak ditemukannya makanan kedaluwarsa antara lain karena para pengusaha sebelumnya memang telah mendapatkan pembinaan. Sementara Plh Kepala Disperindag, Drs H Giri Priyono MM menambahkan, kegiatan yang dilaksankan dimaksudkan agar pengusaha maupun konsumen sama-sama merasakan aman dan nyaman. Dikatakannya, dari hasil temuan tim selanjutnya akan dikonfirmasikan kepada pengusaha yang bersangkutan tentang pelanggaran atau kejanggalan yang ditemukan. “Apabila kejanggalan tersebut tidak juga diperbaiki maka barang-barang yang bersangkutan akan ditarik dari peredaran,” tandasnya.

Sementara HRD Department Surya Toserba, Frans X Sareng menjelaskan, pihaknya selalu mengutamakan kepercayaan konsumen. Untuk itulah secara rutin selalu dilakukan quality control terhadap produk-produk yang ada. Dengan cara itu maka dapat menghindari kemungkinan adanya produk yang sudah kedaluwarsa.

“Radar Indramayu – Utoyo Prie Achdi (oet)”

Info Mudik Pantura 2008

Polres Siapkan Tolo-tolo dan Barier

INDRAMAYU-Sebagai langkah antisipasi pengamanan arus mudik Lebaran 2008, Satuan Lalu lintas Polres Indramayu telah menyiapkan tolo-tolo dan barier yang akan dipasang di sepanjang jalur utama Pantura Indramayu. Puluhan tolo-tolo akan dipasang di sejumlah titik rawan kemacetan, terutama di lokasi pasar tumpah. Kapolres Indramayu AKBP Drs Syamsudin Djanieb SH didampingi Kasat Lantas AkP Jaman Asri SH mengungkapkan, kedua jenis benda perangkat keras itu nantinya akan dipasang di sejumlah titik rawan kemacetan, dan kecelakaan lalu lintas di sepanjang jalur utama Pantura Indramayu.

Dikatakan Djanieb, pemasangan tolo-tolo dan barier untuk meminimalisir angka kecelakaan lalu lintas. Pasalnya, jalur utama pantura dikenal rawan akibat kurang kehati-hatian para sopir maupun banyaknya pasar tumpah.

”Kecelakaan lalu lintas biasanya terjadi akibat ugal-ugalan yang dilakukan para pengemudi, serta tidak mau mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Kami sudah berulangkali mengingatkan para pengguna jalan agar berhati-hati dan mematuhi rambu lalu lintas demi keselamatan semua,” tutur Djanieb kepada wartawan, Rabu (17/9), saat melakukan pemantuan di jalur utama Pantura Indramayu.

Kapolres menegaskan, pihaknya berharap saat arus mudik maupun balik berjalan lancar tanpa ada halangan berarti. ”Semua petugas harus pro aktif dalam berbagai hal, baik saat pengamanan jalur lalu lintas maupun menjaga keselamatan pemudik terhadap ancaman para aksi premanisme. Saya meminta kepada petugas untuk tidak meninggalkan posko pengamanan selama arus mudik maupun balik Lebaran. Saya akan menindak tegas anggota polisi yang meninggalkan tugas saat pengamanan Lebaran,” ancamnya.

“Radar Indramayu – Adun Sastra (dun)”
Celeng Hingga Perbatasan Cirebon Bisa Dilalui Pemudik
 
KERTASEMAYA–Sekitar 8 kilometer ruas jalan di jalur pantura, tepatnya di Kecamatan Kertasemaya, masih terdapat lubang menganga, sehingga dikhawatirkan bisa mengganggu arus mudik dan balik Lebaran. Bahkan, jika tidak segera diperbaiki, akan memunculkan korban lalulintas khususnya pengendara motor. Selain itu, ultimatum Kapolres Indramayu, AKBP Syamsudin Djanieb yang meminta perbaikan jalan dikebut hingga H-7, bagi kontraktor yang tidak siap dikhawatirkan hasil pengerjaannya asal-asalan, sehingga cepat rusak dan mubazir.

“Kondisi jalan yang bergelombang harus menjadi prioritas untuk segera diperbaiki, apalagi yang kondisinya sudah berlubang. Tapi kalaupun perbaikannya dipercepat, malah khawatir hasilnya asal-asalan dan kurang maksimal,” tutur sejumlah warga di Kertasemaya saat ditemui Radar, Rabu (17/9).

Kapolsek Kertasemaya AKP Mashudi SH saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon mengatakan, jalur pantura Kertasemaya yang bergelombang terletak di sepanjang Desa Cadangpinggan, hingga perbatasan Kabupaten Cirebon.

“Kalau yang berlubang hingga menganga sepertinya tidak ada. Kalaupun ada hanya kerusakan kecil. Kami juga akan melakukan antisipasi terhadap kantong-kantong parkir yang keberadaannya mengganggu keamanan arus mudik nanti. Terutama di depan masjid Desa Tulungagung dan bundaran Cadangpinggan,” ujarnya.

Sementara pantauan koran ini di ruas jalan sepanjang jalur pantura bagian timur mulai simpang tiga Celeng-Lohbener, hingga perbatasan Indramayu–Cirebon dengan jarak tempuh kurang lebih 28 kilometer, dipastikan pada H-7 sudah dapat dilalui pemudik. Sedangkan di Jatibarang, dalam tiga hari terakhir ini masih dalam perbaikan.

“Radar Indramayu – Tardiarto (tar)”

Razia Miras 4

Polisi Temukan Miras Hasil Racikan

KARANGAMPEL–Pasca kejadian pesta minuman keras (miras) di Losarang yang menewaskan belasan orang, aparat semakin gencar melakukan operasi. Di Kecamatan Karangampel, petugas polsek yang tengah melakukan operasi, justru menemukan miras racikan yang dikemas dalam botol air mineral, Selasa (16/9) tengah malam.

Petugas juga menangkap penjual jamu yang menyediakan minuman racikant, Hendrizal, warga Desa Benda Kecamatan Karangampel untuk dimintai keterangan. Selain itu juga disita barang bukti berupa 21 minuman keras racikan yang dikemas dalam botol air mineral.

Informasi yang diperoleh Radar dari Kapolsek Karangampel AKP A Zahri melalui Wakapolsek Aiptu Sumono, proses peracikan minuman tersebut terdiri dari 1 liter alkohol 76% dicampur air matang 14 liter. Selanjutnya ditambah 5 akar ginseng, lalu disimpan rapat-rapat selama satu minggu. Setelah selesai, minuman kemasan tersebut siap dijual seharga Rp10 ribu/botol dengan wilayah penjualan Indramayu hingga Cirebon.

“Menurut pengakuan tukang jamu tadi, resep ini diperoleh dari teman seprofesi di Purwakarta,” tandas Sumono. Ia menambahkan, saat operasi petugas menyisir sejumlah tempat yang diduga menjadi tempat peredaran miras, termasuk di tukang jamu tersebut. Petugas sempat terkecoh karena saat datang ternyata tidak ditemukan miras seperti yang kerap ditemui. Namun petugas merasa curiga ketika mendapati puluhan botol air mineral yang tersimpan di dalam kardus, karena menebar aroma lain yang tidak sedap. Selanjutnya botol-botol air mineral yang ternyata berisi minuman racikan itu langsung disita.

Berdasarkan pengakuan si penjual tadi ternyata kemasan air mineral tersebut berisi minuman racikan. Sejauh ini belum diketahui bagaimana kandungan minuman serta kadar bahayanya bagi si peminum. “Untuk sementara masih dilakukan pemeriksaan terhadap tersangka,” tandas Sumono.

“Radar Indramayu – Utoyo Prie Achdi (oet)”

Miras Maut bag 9


Tim Forensik Bedah Jasad Kardono

INDRAMAYU-Bagi polisi, penyebab kematian 17 warga Indramayu yang diduga kuat akibat menenggak minuman keras (miras) beracun, masih belum bisa dijadikan pegangan.

Untuk menyelediki kemungkinan lain yang menjadi penyebab kematian tersebut, kemarin (17/9) salah satu kuburan korban ‘Pesta Miras’, Kardono (21) warga Desa Puntang RT 03 RW 01 Kecamatan Losarang, terpaksa dibongkar untuk kepentingan otopsi.

Pembongkaran di pemakaman umum Blok Tegong Desa setempat itu dimulai sekitar pukul 08.30 pagi oleh oleh Tim Forensik RS Polpus RS Sukanto Kramatjati, Jakarta serta dibantu Tim Medis Rumah Sakit (Rumkit) Bhayangkara TK IV Indramayu Losarang. Hadir pula Penyeledik dari Polres Indramayu, serta saksi dari pihak keluarga korban.

Kuburan korban yang baru sepuluh hari dimakamkan itu, digali oleh tiga orang pekerja dari warga setempat dengan menggunakan cangkul. Pembokaran kuburan Kardono yang tewas pada Senin (8/9) itu dilakukan secara tertutup.
Di sekitar lokasi, Polisi mendirikan tenda berukuran 12x6 meter dan ditutup kain karung setinggi dua meter. Area pemakaman juga dipasang Police Line (garis polisi) dengan radius 50 meter dari lokasi pembongkaran.
Sekitar pukul 10.00 siang, jasad korban baru berhasil diangkat dari liang lahat untuk kemudian dilakukan otopsi menyeluruh oleh Tim Forensik. Di saat bersamaan, seluruh wartawan serta sejumlah pihak yang tidak berkepentingan dilarang mengambil gambar ataupun melihat proses pembedahan tubuh korban.
Bau busuk menyengat langsung tercium di kawasan pemakaman. Ratusan warga yang sejak pagi berada disekitar lokasi, sebagiannya memilih menyingkir lantaran tidak tahan mencium bau bangkai tersebut. Proses otopsi berjalan lancar dan berakhir sekitar pukul 11.00 siang. Selanjutnya, jenazah korban kembali disemayamkan di tempat semula.

Namun sayang, setelah sekitar 4 jam melaksanakan tugasnya, seluruh anggota Tim Forensik menolak memberikan keterangan kepada wartawan. “Silakan tanya saja ke Tim Penyelidik,” ucap Ketua Tim Forensik dr Triroso sembari terburu-buru memasuki mobilnya.

Keterangan yang dihimpun Radar, empat anggota Tim Forensik itu, mengambil sampel dari sejumlah organ vital dari jasad korban seperti hati, otak, ginjal, limpa, jantung, dan isi lambung, untuk diteliti di laboratorium dan digunakan sebagai barang bukti. Nantinya, komponen itu akan dipadukan dengan hasil Labforensik terhadap kandungan isi botol miras jenis Vodka yang lebih dulu dikirim.

Menurut Karumkit Bhayangkara, Kompol dr Asep Hendradiana SpAn MKes, hasil otopsi terhadap Kardono, korban tewas kejadian luar biasa (KLB) keracunan miras, baru akan diketahui sekitar satu hingga dua pekan mendatang. “Otopsi kali ini dilakukan untuk mengetahui dan segera menemukan perkiraan paling mendekati penyebab kematian korban,” katanya kepada wartawan usai proses otopsi.

Hingga saat ini, belum diketahui penyebab kematian seluruh korban tewas meskipun secara sekilas diduga akibat keracunan miras beralkohol tinggi. Meski begitu, kepastian penyebabnya masih memerlukan pembuktian dari pemeriksaan bagian tubuh korban oleh tim ahli forensik.

Selain Kardono, Tim Forensik rencananya juga akan melakukan otopsi terhadap Roni (35) warga Desa Karangasem, Kecamatan Terisi. Pembongkaran kuburan korban keracunan miras yang tewas di kediamannya sendiri itu akan dilakukan hari ini (18/9).

“Radar Indramayu – Kholil Ibrahim (kho)”


Rabu, 17 September 2008

Kriminal

Maling HP Nyaris Dibakar Massa

WIDASARI-Aksi nekat dilakukan dua pemuda saat melakukan pencurian dan pemberatan di wilayah hukum Polsek Widasari, Senin malam lalu (15/9). Aksi yang terjadi sekitar pukul 20.30 tersebut, berawal ketika korban yang berstatus pelajar, Siva Fauzia (16), warga Desa Karanggetas, Kecamatan Bangodua, melintas di sebuah jalan sepi.
 
Mengendarai sepeda motor Honda Supra Fit Nopol E-4139-RE, Siva melaju seorang diri dari rumahnya menuju Widasari. Namun pada saat memasuki jalan sepi, tepatnya di Desa Bangkaloa Ilir, tiba-tiba dari arah belakang muncul sepeda motor Suzuki Smash Nopol E-3505-VN yang dikendarai pelaku. Tanpa basa-basi, kedua pemuda itu langsung memepet korban. Secepat kilat HP Nokia 6030 yang menggantung di leher korban langsung disikat pelaku. 

Rupanya Siva juga nekat. Ia terus mengikuti pelaku ke arah Widasari. Saat tiba di depan sebuah sekolah, korban melihat kerumunan warga serta langsung berteriak minta tolong sambil menunjuk dua pelaku yang kabur. Warga pun dengan sigap melakukan pengejaran kedua pelaku yang langsung tancap gas. Apesnya, saat mendekati kantor kuwu Desa Widasari, keduanya malah masuk gang buntu. Salah satu pelaku berhasil kabur, sementara temannya berhasil ditangkap.

Warga yang dibakar amarah, langsung melayangkan tinju dan tendangan ke sekujur tubuh pelaku. Belum selesai amukan massa, pelaku yang sudah dalam keadaan bonyok langsung ditelanjangi, dan akan dibakar hidup-hidup. Beruntung, petugas Unit Patroli dan Reskrim Polsek Widasari yang sedang melakukan giat patroli rutin melewati jalan tersebut. Petugas dengan sigap meredam amuk massa, dan mengamankannya ke Mapolsek Widasari. Pelaku yang diketahui bernama Mus (20) warga Desa Mekarsari Bangodua, dibawa ke Puskesmas Widasari guna mendapat pertolongan medis.

Kapolsek Widasari AKP Bendi Ujianto menuturkan, pelaku yang berhasil melarikan diri oleh petugas identitasnya sudah dikantongi, sehingga sulit untuk menghindar dari kejaran petugas. “Kami akan terus mengejar pelaku yang inisialnya War,” tegas Bendi saat dikonfirmasi Radar di ruang kerjanya, Selasa (17/9).
"Radar Indramayu - Tardiarto (tar)"

Sosial Ramadhan 2008

Buka Puasa Bareng Warga Binaan Lapas

INDRAMAYU–Badan Kerjasama Majelis Taklim Masjid (BKMM) Indramayu, bersama para penghuni warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Indramayu, menggelar buka puasa bersama, Selasa (16/9). Acara tersebut diadakan sekaligus dalam rangka peringatan Nuzulul Quran. Selain buka puasa bersama, juga diisi hiburan musik marawis oleh para penghuni Lapas. Tak lupa tausiah oleh KH Muhammad Sulhin Hudaiby. Ketua BKKM Kabupaten Indramayu, dr Tati Rochdiati Apriyanto MHKes mengatakan, sebagai organisasi independen, pihaknya mengajak untuk memanfaatkan Ramadan ini sebagai bulan untuk beribadah. Sebab, ibadah sekecil apapun akan mendapatkan ganjaran yang berlipat.
 
“Silaturahmi kami kepada para penghuni binaan Lapas Indramayu sebagai bentuk dorongan semangat untuk mereka. Saya yakin bahwa apa yang sedang mereka terima adalah sebuah cobaan bukan sebuah kesalahan, sehingga kita berbagi sesama di bulan yang suci ini,” ujar dr Tati di sela-sela acara.
 
Lebih lanjut ia mengajak para tahanan wanita saat selesai menjalani masa tahanan dan ingin berkarya mempersatukan umat, agar bergabung bersama BKMM. Sementara itu, Kalapas Indramayu, Tatang Setia Bintara SH, menyambut baik kunjungan yang dilakukan BKMM, seraya mengungkapkan rasa terima kasihnya. “Kehadiran BKMM berbuka puasa bersama para warga binaan dapat memberikan semangat mereka dalam menjalankan ibadah puasa, serta mendapatkan dukungan moril. Para napi yang berpuasa juga menggelar kegiatan rutin setiap harinya di Lapas. Seperti tadarusan, pesantren kilat, pengajian dan pelatihan dakwah islami,” terang Tatang.

"Radar Indramayu - Syarif Alwi (alw)"

Info Mudik Pantura 2008

Waspada Jalur Pantura Rawan Kecelakaan

SUKRA–Kemacetan lalu lintas di jalur pantura Indramayu sepertinya bisa dihindari. Sebab, hampir seluruh ruas jalan utama kondisinya mulus dan siap dilalui. Namun, pemudik Lebaran tahun ini diminta mewaspadai titik-titik rawan kecelakaan di jalur pantura. Khususnya dari pintu masuk Sewo, Kecamatan Sukra, sampai pertigan Celeng, Kecamatan Lohbener.
 
Tahun lalu, di sepanjang 60 kilometer (KM) jalur itu, kerap terjadi kecelakaan kendaraan bermotor hingga menyebabkan korban nyawa. Biasanya, kasus kecelakaan lalu lintas (laka lantas) itu terjadi dalam tempo 14 hari. Yaitu tujuh hari sebelum hingga tujuh hari sesudah Lebaran. Titik-titik itu sangat penting diperhatikan, karena wilayah pantura Indramayu akan dilalui eksodus jutaan kendaraan yang menuju ke arah timur, baik Jawa Tengah, Yogyakarta, maupun Jawa Timur.
 
Berdasarkan pengamatan Radar, jalur kecelakaan yang paling menonjol adalah jalan pantura Sukra sepanjang 10 KM, Patrol 5 KM, Kandanghaur 14 KM, Losarang 15 KM dan Lohbener 16 KM. Titik rawan laka lantas di pantura Sukra yang harus diwaspadai adalah di ruas perempatan jalan pasar Sukra, serta jalan mulus bebas hambatan sampai Desa Sumuradem Timur.
 
Di jalan pantura Patrol, yakni disetiap jalur putar mulai dari SPBU (pom bensin) Patrol, pertigaan terminal, depan Kantor Desa Patrol, BRI, kantor kecamatan, sampai perempatan Legok, Desa Sukahaji. Terdapat enam jalur putar yang harus diperhatikan oleh pihak berwenang, agar lokasi itu selalu dijaga oleh petugas. Jalan di Kandanghaur dari mulai Desa Eretan Wetan sampai Cilet sepanjang 14 KM juga merupakan daerah rawan kecelakaan dan macet.
 
Di lokasi itu terdapat pasar tumpah dan jalan yang berkelak-kelok serta menyempit lantaran belum terpasang median jalan. Sedangkan Losarang dan Lohbener, kondisi jalan yang mulus tidak berarti pengendara aman melewatinya. Justru karena di jalur tersebut lancar, kecepatan laju kendaraan relatif tinggi. Sehingga sering menyebabkan laka lantas terutama bagi pengendara roda dua.
 
Dari catatan koran ini, kasus kecelakaan terbanyak dialami para pemudik pengguna sepeda motor. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Selain human error, yang paling dominan adalah karena padatnya pengguna sepeda motor yang menggunakan jalur secara bergerombol.
 
Khusus jalan pantura Patrol, carut marutnya lalu lintas di pertigaan terminal, membuat kawasan tersebut rawan akan terjadinya kecelakaan. Selain memiliki jalur yang sempit, dua arah jalur pantura di depan pasar dan terminal Patrol, tidak memiliki rambu-rambu yang jelas.
 
Belum lagi ramainya lalu lalang kendaraan roda dua dan tiga yang lewat di median jalan depan pertigaan. Kondisi itu membuat arus kendaraan tersendat, serta risiko tabrakan sangat tinggi. Yang lebih parah, sudah jalurnya sempit, banyak kendaraan umum yang sengaja ngetem mencari penumpang.
 
Meskipun relokasi terminal sudah pernah dilakukan, namun tetap saja, para pemilik angkutan umum tidak mau menyadari bahaya parkir di jalur tersebut. Bahkan, tukang ojek dan abang becak juga seenaknya mengambil posisi berlawanan di kawasan berbahaya tersebut.
 
Kapolres Indramayu AKBP Drs Syamsudin Djanieb melalui Kapolsek Sukra AKP Jaya Hardiyantho SH menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan ratusan tolo-tolo dan barien untuk dipasang di kawasan sekitar terminal. “Barien akan ditempatkan di median jalan yang tidak diperuntukan untuk jalur putar. Jadi, nantinya, kendaraan yang akan berputar harus melalui jalur putar yang disediakan, yakni yang terdapat rambu-rambu,” kata Jaya.
 
Dikatakannya, fungsi tolo-tolo adalah untuk membatasi ruang gerak penyeberang jalan agar tidak nyelonong sembarangan dan memotong jalan. Tolo-tolo tersebut akan ditempatkan dil okasi rawan macet, yaitu di kawasan pasar Sukra dan Patrol. “Penyeberang jalan harus melalui satu pintu penyeberangan. Nanti ada petugas yang akan mengatur lalu lintas dan membantu warga yang akan menyeberang,” jelasnya.
 
Jaya berharap, masyarakat sepanjang jalan pantura bisa ikut serta mengamankan arus mudik Lebaran dengan cara tidak mengganggu arus lalu lintas. “Saat arus mudik, kondisi jalan raya akan dipenuhi banyak kendaraan. Kalau tidak hati-hati dan seenaknya menggunakan jalur secara sembarangan, tentu akan berbahaya. Bukan hanya bagi pengguna jalan, tapi bagi dirinya sendiri,” pungkasnya.

"Radar Indramayu - Kholil Ibrahim (kho)"

Ceceran Minyak 2

Ceceran Minyak Semakin Meluas

*** Tim DPLH Ikut Turun Lakukan Pembersihan

INDRAMAYU–Ceceran minyak mentah akibat kebocoran di SBM 150 yang mencemari perairan Brondong dan sekitarnya, sepertinya terus meluas ke sejumlah pesisir. Kondisi itu dikhawatirkan akan menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan. Ketua LSM Siklus, Madri mengungkapkan, ceceran minyak mentah dari kapal tanker “Arendal” tersebut diperkirakan telah mencapai 3 KM di sepanjang garis pantai. Berdasarkan analisis LSM Siklus, akibat ceceran minyak mentah tersebut, kerusakan terjadi pada ekosistem dan biota laut. Bahkan, puluhan pohon mangrove yang ada di tepi pantai pun akan mati tercemar minyak mentah.
 
Madri berharap agar pembersihan terhadap ceceran minyak bisa terus dilakukan, sehingga dampak terhadap lingkungan tidak semakin meluas. Mesrespons terjadinya pencemaran akibat ceceran minyak, Dinas Pertambangan dan Lingkungan Hidup (DPLH) telah membentuk tim yang beranggotakan Pertamina UP-VI, Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) serta dari kalangan LSM. Tim tersebut telah melakukan kunjungan langsung ke lokasi terjadinya pencemaran di Muara Brondong, Selasa (16/9).
 
Untuk mengantisipasi meluasnya pencemaran lingkungan, tim telah melakukan pembersihan ceceran minyak di tepi muara dekat area tambak. Melibatkan puluhan masyarakat, minyak mentah yang tercecer tersebut dibersihkan di tiga lokasi yang berbeda, yakni muara Brondong, Pabean Udik dan Pabean Ilir. Meski begitu, ceceran minyak mentah terus meluas ke sejumlah lokasi pesisir pantai.
 
Sementara menurut Masjuli dari LK3 Pertamina UP VI Balongan, Pertamina akan terus melakukan pembersihan hingga ceceran minyak benar-benar habis. Bahkan kalau memang diperlukaan tambahan tenaga kerja, maka pihaknya akan segera memenuhi.
 
Sebegaimana diberitakan sebelumnya, perairan Muara Brondong tercemar akibat ceceran minyak. Ternyata sumber pencemaran berasal dari Kapal Tanker Arendal milik Pertamina UP VI Balongan, yang membawa ratusan ton minyak mentah (crude oil). Minyak tersebut dibawa dari Dumai menuju stasiun bawah laut atau Single Boy Morring (SBM) 150 di perairan Indramayu atau tepatnya 11 mil laut, tumpah dilaut lepas dan mencemari pantai Indramayu. Dampaknya minyak mentah yang dibawa tercecer hingga lepas pantai kini mendekati area tambak. Akibat ceceran minyak mentah tersebut, air laut berubah warna menjadi kehitam-hitaman karena tercemar.
 
Tumpahan minyak mentah Kapal tanker Arendal tersebut terjadipada hari Minggu (14/9). Saat itu kapal tanker yang memuat ratusan ton minyak mentah tengah melakukan bongkar muat di SBM 150 Balongan. Namun saat melakukan pengisian, tiba-tiba rubber house atau pompa penyalur dari kapal tanker ke SBM mengalami kebocoran. Akibatnya, ceceran minyak mentah pun tidak dapat diselamatkan dan tercecer ke pantai.
 
Petugas Kapal pun berusaha menyumbat kebocoran minyak mentah agar ceceran tidak terus meluas. Setelah dilakukan penyumbatan, kebocoran rubber house dapat ditanggulangi, dan proses pengisian minyak mentah sempat dihentikan beberapa waktu. Akan tetapi, ceceran minyak yang telah mencemari pantai Indramayu tidak dapat diisolasi oleh armada kapal tangker.

"Radar Indramayu - Utoyo Prie Achdi (oet)"