Sabtu, 20 September 2008

Ceceran Minyak 4

Segera Bentuk Tim Penanggulangan

INDRAMAYU–Ceceran minyak mentah (crude oil) dari kapal tangker Arendal di SBM 150 yang mencemari kawasan pesisir Indramayu, sepertinya belum bisa ditanggulangi secepatnya. Bahkan ada indikasi pencemaran terus meluas hingga mendekati areal pertambakan. Terkait dengan kondisi itu, Koalisi Masyarakat Pesisir Indramayu (Kompi) mendesak agar Pertamina segera melakukan penanggulangan supaya ceceran minyak tidak semakin melebar ke pesisir dan tambak.

Ketua Paguyuban Petani Tambak Indramayu (PPTI) H Nono Sudarsono mengecam terjadinya kebocoran di SBM 150 Pertamina. Karena kebocoran minyak tersebut telah menyebabkan terjadinya pencemaran di pesisir dan mengancam para petambak. “Ini adalah kejadian yang kesekian kalinya dilakukan oleh Pertamina. Kami mengecam kajadian ini dan berharap segera ditanggulangi. Sebab kalau tidak para petambak mengancam akan melakukan aksi demo,” tandas Nono.

Sedangkan Ketua Kompi H Juhadi Muhammad mengancam akan melaporkan kepada pihak berwajib apabila Pertamina tidak mampu menanggulangi persoalan tersebut. “Kami prihatin dan berharap ceceran cepat ditanggulangi. Pertamina sebagai pihak yang bertanggung jawab harus secepatnya melakukan langkah kongkrit,” tandas Juhadi, usai melakukan pertemuan dengan pihak Pertamina UP-VI Balongan dan Dinas Pertambangan dan Lingkungan Hidup (DPLH) di kantor DPLH, Kamis (18/9).

Sementara Kahumas Pertamina UP-VI Balongan, Darijanto mengatakan, untuk menanggulangi pencemaran ini telah sepakat untuk dibentuk tim melalui SK Bupati Indramayu. Anggota tim melibatkan Pertamina, DPLH serta masyarakat. “Dengan dibentuknya tim diharapkan penanganan pencemaran bisa dilakukan lebih cepat dan mudah,” tandas Darijanto.

“Radar Indramayu – Utoyo Prie Achdi (oet)”

Tidak ada komentar: