Rabu, 17 September 2008

Info Mudik Pantura 2008

Waspada Jalur Pantura Rawan Kecelakaan

SUKRA–Kemacetan lalu lintas di jalur pantura Indramayu sepertinya bisa dihindari. Sebab, hampir seluruh ruas jalan utama kondisinya mulus dan siap dilalui. Namun, pemudik Lebaran tahun ini diminta mewaspadai titik-titik rawan kecelakaan di jalur pantura. Khususnya dari pintu masuk Sewo, Kecamatan Sukra, sampai pertigan Celeng, Kecamatan Lohbener.
 
Tahun lalu, di sepanjang 60 kilometer (KM) jalur itu, kerap terjadi kecelakaan kendaraan bermotor hingga menyebabkan korban nyawa. Biasanya, kasus kecelakaan lalu lintas (laka lantas) itu terjadi dalam tempo 14 hari. Yaitu tujuh hari sebelum hingga tujuh hari sesudah Lebaran. Titik-titik itu sangat penting diperhatikan, karena wilayah pantura Indramayu akan dilalui eksodus jutaan kendaraan yang menuju ke arah timur, baik Jawa Tengah, Yogyakarta, maupun Jawa Timur.
 
Berdasarkan pengamatan Radar, jalur kecelakaan yang paling menonjol adalah jalan pantura Sukra sepanjang 10 KM, Patrol 5 KM, Kandanghaur 14 KM, Losarang 15 KM dan Lohbener 16 KM. Titik rawan laka lantas di pantura Sukra yang harus diwaspadai adalah di ruas perempatan jalan pasar Sukra, serta jalan mulus bebas hambatan sampai Desa Sumuradem Timur.
 
Di jalan pantura Patrol, yakni disetiap jalur putar mulai dari SPBU (pom bensin) Patrol, pertigaan terminal, depan Kantor Desa Patrol, BRI, kantor kecamatan, sampai perempatan Legok, Desa Sukahaji. Terdapat enam jalur putar yang harus diperhatikan oleh pihak berwenang, agar lokasi itu selalu dijaga oleh petugas. Jalan di Kandanghaur dari mulai Desa Eretan Wetan sampai Cilet sepanjang 14 KM juga merupakan daerah rawan kecelakaan dan macet.
 
Di lokasi itu terdapat pasar tumpah dan jalan yang berkelak-kelok serta menyempit lantaran belum terpasang median jalan. Sedangkan Losarang dan Lohbener, kondisi jalan yang mulus tidak berarti pengendara aman melewatinya. Justru karena di jalur tersebut lancar, kecepatan laju kendaraan relatif tinggi. Sehingga sering menyebabkan laka lantas terutama bagi pengendara roda dua.
 
Dari catatan koran ini, kasus kecelakaan terbanyak dialami para pemudik pengguna sepeda motor. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Selain human error, yang paling dominan adalah karena padatnya pengguna sepeda motor yang menggunakan jalur secara bergerombol.
 
Khusus jalan pantura Patrol, carut marutnya lalu lintas di pertigaan terminal, membuat kawasan tersebut rawan akan terjadinya kecelakaan. Selain memiliki jalur yang sempit, dua arah jalur pantura di depan pasar dan terminal Patrol, tidak memiliki rambu-rambu yang jelas.
 
Belum lagi ramainya lalu lalang kendaraan roda dua dan tiga yang lewat di median jalan depan pertigaan. Kondisi itu membuat arus kendaraan tersendat, serta risiko tabrakan sangat tinggi. Yang lebih parah, sudah jalurnya sempit, banyak kendaraan umum yang sengaja ngetem mencari penumpang.
 
Meskipun relokasi terminal sudah pernah dilakukan, namun tetap saja, para pemilik angkutan umum tidak mau menyadari bahaya parkir di jalur tersebut. Bahkan, tukang ojek dan abang becak juga seenaknya mengambil posisi berlawanan di kawasan berbahaya tersebut.
 
Kapolres Indramayu AKBP Drs Syamsudin Djanieb melalui Kapolsek Sukra AKP Jaya Hardiyantho SH menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan ratusan tolo-tolo dan barien untuk dipasang di kawasan sekitar terminal. “Barien akan ditempatkan di median jalan yang tidak diperuntukan untuk jalur putar. Jadi, nantinya, kendaraan yang akan berputar harus melalui jalur putar yang disediakan, yakni yang terdapat rambu-rambu,” kata Jaya.
 
Dikatakannya, fungsi tolo-tolo adalah untuk membatasi ruang gerak penyeberang jalan agar tidak nyelonong sembarangan dan memotong jalan. Tolo-tolo tersebut akan ditempatkan dil okasi rawan macet, yaitu di kawasan pasar Sukra dan Patrol. “Penyeberang jalan harus melalui satu pintu penyeberangan. Nanti ada petugas yang akan mengatur lalu lintas dan membantu warga yang akan menyeberang,” jelasnya.
 
Jaya berharap, masyarakat sepanjang jalan pantura bisa ikut serta mengamankan arus mudik Lebaran dengan cara tidak mengganggu arus lalu lintas. “Saat arus mudik, kondisi jalan raya akan dipenuhi banyak kendaraan. Kalau tidak hati-hati dan seenaknya menggunakan jalur secara sembarangan, tentu akan berbahaya. Bukan hanya bagi pengguna jalan, tapi bagi dirinya sendiri,” pungkasnya.

"Radar Indramayu - Kholil Ibrahim (kho)"

Tidak ada komentar: