Sabtu, 20 September 2008

Miras Maut bag 11

Satu Botol Vodka Ditenggak Empat Orang

*** Kondisi Kadirah Mulai Membaik
 
LOSARANG-Kondisi kesehatan Kadirah (48), warga Desa Karanganyar Blok III RT 03 RW 05 Kecamatan Kandanghaur, berangsur membaik. Meski demikian, salah satu dari empat korban keracunan minuman beralkohol ini belum diperbolehkan meninggalkan ruang ICU Rumkit Bhayangkara Tingkat IV Indramayu Losarang. Saat ditengok Radar, Jumat (19/9), bapak 4 orang anak ini mengaku tubuhnya masih lemah dan nafas terasa sesak. Untuk mengatasi gangguan itu, tim medis memasang selang oksigen di dua lubang hidungnya. Jarum infus juga tertancap di lengan tangan sebelah kanannya.
 
Saat dilarikan ke Rumah Sakit milik Biddokkes Polda Jabar itu, Kamis malam (18/9) sekitar pukul 22.53, kondisi Kadirah terbilang kritis dan tak sadarkan diri. “Polisi yang sarankan saya dibawa ke sini,” ujarnya. Semula, buruh serabutan ini enggan dibawa kemana-mana. Namun, setelah mengetahui dua teman Pesta Miras lainnya yakni Khadiah (60) dan T Siregar (60) meregang nyawa Kamis (18/9) lalu, kakek 4 cucu ini, akhirnya mau dirujuk ke RS. “Saya gak tahu yang lain pada mati,” katanya.
 
Padahal, rumah Kadirah dan dua korban tewas lainnya tidak terlalu jauh, boleh dibilang bertetangga. Hanya Yus (45) yang sampai saat ini nasibnya belum diketahui. Peserta pesta miras maut yang satu ini, diketahui bertempat tinggal di Desa Kalijati, Kabupaten Subang.
 
Diceritakannya, pesta minum minuman memabukkan itu, dimulai sore hari pukul 17.00 dan berakhir menjelang salat Tarawih dikediaman T Siregar. “Cuma satu botol Vodka campur minuman bersoda (FN),” ungkapnya. Lantaran isinya cuma satu liter seperempat, keempat peserta, mendapatkan masing-masing satu gelas ukuran sedang.
 
Minuman itu dibeli dari Siregar selaku tuan rumah sekaligus pemilik warung. Kebiasaan kumpul dan minum bareng itu, kata Kadirah, saban pekan dilakoni. Meski sudah mengetahui kabar beredarnya miras beracun pembawa maut, empat sekawan itu tak menggubrisnya. Apalagi, miras yang ditenggak hanya sedikit. “Habis seringkali minum gak pernah terjadi apa-apa,” ucapnya. Sehabis minum, keempatnya berpisah balik ke rumahnya masing-masing. Efek bahaya minuman keras itu baru dirasakan Kadirah esok harinya. “Malam masih bisa tidur. Pas pagi, setelah makan bubur malah muntah-muntah. Kepala pusing, tenggorokan dan lambung rasanya seperti terbakar,” akunya.
 
Sepanjang pagi sampai siang, Kadirah tergolek lemas di tempat tidurnya. Dia sempat diberi jamu-jamuan untuk mengembalikan kondisi tubuhnya yang nyaris sekarat. Jiwanya mulai terganggu, setelah mendapat kabar dua temannya meninggal dunia dihari yang sama. Beruntung, nyawa Kadirah masih bisa diselamatkan setelah diberi tindakan tim medis. “Kapok mas, gak lagi-lagi nenggak miras,” janjinya lirih.

“Radar Indramayu – Kholil Ibrahim (kho)”


Tidak ada komentar: