Selasa, 16 September 2008

Ceceran Minyak 1

Muara Brondong Tercemar Minyak
INDRAMAYU – Koalisi Masyarakat Pesisir Indramayu (Kompi) mengimbau para petambak untuk tidak memasukkan air dari muara Brondong ke areal tambak, karena diduga telah tercemar minyak. Ketua Kompi H Juhadi Muhammad mengatakan, pencemaran diduga terjadi setelah adanya kebocoran minyak di SBM 150, Minggu lalu (14/9).
 
Dikatakannya, kebocoran tersebut berpotensi menimbulkan pencemaran di perairan Brondong, Pabean Ilir, dan Pabean Udik Kecamatan Pasekan. Bahkan pencemaran diduga sudah masuk ke muara Brondong. “Kami sudah mengeluarkan imbauan kepada para petambak agar tidak memasukkan air dari muara Brondong ke tambak, karena bisa fatal akibatnya,” tandas Juhadi, Senin (15/9) di kantornya.
 
Juhadi juga berharap kepada Pertamina dan pihak terkait lainnya agar segera mengatasi kebocoran minyak tersebut. Pasalnya kalau terus menerus dibiarkan bisa berakibat fatal, bukan hanya bagi nelayan namun juga bagi para petambak yang jumlahnya cukup banyak.
 
Pengurus Kompi lainnya, Iing Rokhimin juga mendesak Pertamina agar secepatnya membersihkan limbah minyak yang telah mencemari laut, serta mengatasi kebocoran yang terjadi. Menurutnya, kasus pencemaran laut dan tambak sudah berulangkali terjadi, meskipun demikian penanganannya sejauh ini tidak maksimal. Akibatnya tentu saja berdampak buruk bagi petani dan petambak.
 
“Kami sangat menyesalkan kalau pencemaran minyak ini tidak segera diatasi. Mestinya kebocoran tidak perlu terjadi kalau Pertamina memang benar-benar profesional,” tuturnya. Sementara pihak Dinas Pertambangan dan Lingkungan Hidup (DPLH) Kabupaten Indramayu, saat dikonfirmasi belum bisa memberikan keterangan. Kepala DPLH Drs H Suherman saat dihubungi tidak bisa memberikan pernyataan apapun.
"Radar Indramayu - Utoyo Prie Achdi (oet)"

Tidak ada komentar: