Selasa, 16 September 2008

Miras Maut bag 7

Korban Tewas Miras Bertambah 1
*** Aparat Desa Gelar Razia, Sudah 17 Nyawa Melayang

INDRAMAYU-Meski diyakini jumlah korban keracunan minuman keras (miras) akan terus bertambah, keberadaannya sulit terdeteksi. Pasalnya, bagi sebagian masyarakat korban minuman haram tersebut, adalah aib yang sangat memalukan. Sehingga, mereka menutup-nutupi keberadaan anggota keluarganya, meski kondisinya sekarat bahkan tewas.
 
Sehingga, karena tidak dibawa ke rumah sakit, pihak berwenang kesulitan mengidentifikasi berapa jumlah, lokasi, maupun kronologis penyebab kematian korban. Menyadari hal itu, jajaran Muspika Kecamatan Terisi menginstruksikan seluruh aparat desa, untuk menyisir serta mengecek barangkali ada warganya yang menjadi korban peredaran miras maut yang sudah merenggut belasan nyawa.
 
Cara itu ternyata membuahkan hasil. Terungkap satu korban lagi meninggal dunia yang diduga akibat keracunan miras, yakni atas nama Daska (34) warga Desa Cibereng. Diketahui, korban meregang nyawa dikediamannya Sabtu (13/9) malam dan jenazahnya sudah dimakamkan oleh keluarganya Minggu (14/9) pagi lalu. Dengan demikian, total korban tewas akibat miras di Kabupaten Indramayu menjadi 17 orang.

Camat Terisi Drs welly Kuswaluyo membenarkan salah satu warganya kembali ada yang tewas serta diduga akibat mengkonsumsi miras beracun. “Itu diketahui berdasarkan laporan dari aparat desa, dimana korban itu tinggal,” ungkapnya kepada Radar, Senin (15/9) dikantornya.
 
Perihal kronologis kematian korban, masih ditutup-tutupi oleh pihak keluarganya. “Keluarga korban sulit dimintai keterangan dan memilih tutup mulut. Termasuk korban sendiri sebelum meninggal, mengaku kepada sanak keluarganya tidak mengkonsumsi miras,” ungkap Welly.
 
Namun, dari keterangan aparat desa setempat, diketahui sebelum meninggal terlihat mengikuti pesta miras bersama Roni (35) warga Desa Karangasem Kecamatan Terisi yang tewas sehari sebelumnya, Jumat (12/9). Kuat dugaan, penyebab korban meninggal akibat miras yang sama-sama diminum oleh korban tewas sebelumnya. Dengan tewasnya satu lagi warga dari Kecamatan Terisi itu, berarti jumlah korban meninggal dunia akibat miras beracun bertambah menjadi 17 orang. Sebelumnya, sempat diumumkan jumlahnya sudah 16 orang. Dari wilayah Kecamatan Terisi sendiri, tercatat 5 orang yang tewas dan diduga akibat keracunan miras. Mereka diantaranya Wastim (50), Waska (40), Maskum (21), Roni (35), dan Daska (34)
 
Operasi Miras Simpatik
 
Mendapati 5 orang warga Kecamatan Terisi meninggal dunia diduga akibat menenggak miras beracun, aparat Desa Jatimulya, beserta unsur BPD, MUI, Karang Taruna dan tokoh masyarakat, melancarkan operasi simpatik pemberantasan miras di desanya, Minggu-Senin (14-15/9). 
Razia yang diback up jajaran Muspika setempat itu, berhasil menyita sebanyak 384 minuman beralkohol dari berbagai jenis. Operasi yang diikuti puluhan orang itu, berjalan dengan lancar. Semua miras itu kemudian diserahkan ke Mapolsek Cikedung.
 
Kuwu Desa Jatimulya Endang Saputra mengungkapkan, operasi simpatik yang dilaksanakan bertujuan untuk mengantisipasi jatuhnya korban yang disinyalir akibat beredarnya miras pembawa maut diwilayahnya. Didesanya sendiri, terdapat sekitar 30 pedagang miras.
 
Dari hasil operasi itu, terungkap para pedagang memperolehnya dari para agen miras di 3 wilayah Kecamatan. Yaitu Kecamatan Losarang, Terisi dan Haurgeulis. “Kami juga meminta agar para pedagang konsisten tidak lagi menjual miras di desa kami,” tegasnya.
"Radar Indramayu - Kholil Ibrahim (kho)"

Tidak ada komentar: