Senin, 22 September 2008

Miras Maut bag 12

Warga Dicekam Ketakutan

*** Sebar Miras Beracun, Diduga Ada Skenario Pembunuhan Masal

LOSARANG–Korban wabah miras beracun sudah merenggut 20 nyawa. Namun, belum ada tanda-tanda malapetaka itu akan berakhir. Warga dicekam ketakutan, lantaran hingga saat ini peredaran miras masih gampang diperoleh. Sejumlah komponen massa mendesak, agar polisi dan instansi terkait terus melakukan razia pemberantasan miras, serta segera mengungkap siapa dan ada apa dibalik aksi tersebut.
 
Ketua Dewan Penasihat Keluarga Mahasiswa Sewo Center Indramayu (KMSCI), Rofiq Buldoni, mencurigai beredarnya miras beracun di Indramayu bukanlah faktor ketidaksengajaan. Disinyalir, ada pihak-pihak tertentu yang sengaja menebar petaka dengan meracuni miras jenis Vodka yang sejatinya menjadi minuman favorit para pemabuk. Tidak secara kebetulan pula, wabah miras maut ini terjadi bertepatan di bulan suci Ramadan. “Seperti ada skenario pembunuhan masal di balik peristiwa ini,” ungkapnya kepada Radar, Minggu (21/9) di kediamannya.
 
Semula dia meyakini, meninggalnya para korban diduga akibat minuman memabukkan itu dicampur bahan-bahan lain yang membahayakan secara disengaja oleh peminumnya. Namun, belakangan diketahui miras jenis Vodka itu sudah tercampur racun saat diproduksi. “Memang masih perlu pembuktian. Tapi terbersit pemikiran, kalau miras itu sengaja diberi racun dengan tujuan membunuh para peminumnya,” tandas tokoh muda yang dikenal kritis ini.
 
Lalu siapa yang tega berbuat seperti itu? Rofiq dengan tegas tidak berani menduga-duga. “Itu tugas polisi dan semua pihak terkait untuk mengungkap motif di balik kejadian ini,” pungkasnya.
 
Seperti diketahui, hingga saat ini sudah 20 korban tewas sia-sia akibat menenggak miras beracun. Korban terakhir adalah Kasdila (25) warga Desa Limpas Blok Bulu RT 01 RW 01 Kecamatan Patrol. Kasdila meninggal dunia Sabtu lalu (20/9), saat ditolong petugas medis RSU Pantura MA Sentot Patrol.
 
Menurut informasi dari warga setempat, sebelum menjemput ajal, pria pengangguran ini diketahui menggelar pesta miras semalam suntuk pada Kamis malam (18/9) bersama teman-temannya. Jenis miras yang ditenggak yakni Vodka blending dicampur minuman suplemen. Selain menimpa generasi muda, wabah miras beracun ini juga mendera pria berusia lanjut. Kadirah (60) dan T Siregar (60) warga Desa Karanganyar Blok III RT 02 RW 06 Kecamatan Kandanghaur, menjadi korban selanjutnya yang tewas Kamis lalu (18/9). Meninggalnya dua kakek itu, membuktikan konsumen miras cukup beragam. 

Dimungkinkan, jumlah korban terus bertambah selagi peredaran miras beracun merek Vodka masih didapat dengan mudah. Apalagi, polisi masih belum berhasil mengungkap dimana tempat miras penebar maut ini diproduksi.
"Radar Indramayu - Kholil Ibrahim (kho)"

Tidak ada komentar: