Senin, 22 September 2008

Kriminal

Oknum LSM Peras 17 Kepsek

TUKDANA–Berdalih kepepet karena harus memenuhi kebutuhan Lebaran, Saefudin Juhri (49), warga Kaliwedi, Kabupaten Cirebon, memeras 17 kepala sekolah dasar (SD) di Kecamatan Tukdana, Sabtu (20/9). Akibatnya pelaku harus berurusan dengan pihak berwajib setelah para korbannya melaporkan tindakan yang diperbuatnya ke Mapolsek Bangodua.
 
Sejumlah korban menuturkan, aksi pemerasan yang dilakukan tersangka yang mengaku sebagai anggota LSM Indonesian Corruption Investigation (ICI) yang berkantor di Jakarta, di 17 sekolah tersebut kepada setiap kepsek meminta untuk dapat menunjukkan data dan bukti dari pelaksanaan operasional dana BOS, yakni SPJ dan bukti kuitansi maupun nota. Namun, ketika oknum yang mengaku sudah 4 tahun sebagai anggota LSM tersebut memeriksa berkas-berkas di SDN Sukamulya IV, tersangka mendapati salah satu nota atau kuitansi yang tidak dibubuhi tanggal. Hingga akhirnya tersangka mengeluarkan jurus jitunya untuk mengancam kepala sekolah yang akan dilaporkan kepada pihak berwajib sesuai dengan temuan bukti.
 
Karena merasa benar, maka kepsek tetap pada pendiriannya dan mempersilahkan untuk segera dilaporkan. Tapi tersangka rupanya enggan atau tidak sama sekali bermaksud melakukan pelaporan. Akhirnya kepsek memberikan sejumlah uang sebagai pengganti BBM bagi tersangka. Namun saat dibuka dirasa kurang, pelaku marah dan mengembalikan uang tersebut sambil merobek amplop. “Awalnya minta data BOS dan SPJ nya. Tapi lama-lama tambah tidak sopan dan memaksa saya memberikan uang Rp.200 ribu sebagai pengganti BBM dan makan. Kalau adat timur kan harus bersikap sopan santun dan bicara baik-baik sesuai dengan keperluan dan kepentingannya,” kata Kepala SDN Sukamulya IV, Wartono, di Mapolsek Tukdana yang langsung diamini korban lainnya.
 
Merasa dirugikan, para korban langsung melaporkannya ke mapolsek setempat. Setelah mendapat laporan, aparat langsung bergerak dan berhasil membekuk tersangka pelaku peemerasan sekitar pukul 10.00. Setelah digelandang, tersangka menjalani pemeriksaan di ruang Reskrim oleh petugas. Dihadapan petugas, tersangka mengaku hanya menjalankan tugas dan tidak pernah melakukan pemerasan. Tapi beberapa saat kemudian mengakui aksinya di Kecamatan Kedokanbunder saat tahun lalu.
 
Aksi pemerasan tersangka, menurut penuturan para korban, sudah dilakukan sejak awal Agustus lalu. Berdasarkan data yang dihimpun, tersangka sudah melakukan aksinya di Kecamatan Tukdana sebsar Rp2.255.000 yang telah diberikan kepada para korban.
 
Kapolres Indramayu AKBP Syamsudin Djanieb melalui Kapolsek Bangodua, Iptu M Simangunsong mengatakan, setiap individu pada saat menjelang lebaran pasti membutuhkan dana ekstra. Sehingga pada saat itu sangat rentan terjadi tindak pidana. “Pastinya para korban merasa resah dengan adanya oknum tersebut, sehingga kami mengimbau untuk lebih waspada dan hati-hati walaupun tersangkanya mengaku sebagai seorang anggota LSM, wartawan dan lainnya,” tegas Simangunsong.

"Radar Indramayu - Tardiarto (tar)"

Tidak ada komentar: